Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Berikut ulasan mengenai Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Silahkan disimak!
Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai sasaran, baik dalam arti target masyarakat atau orang bau tanah yang sanggup diajak kerjasama maupun target hasil yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan di bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu sebagai berikut :
Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik. Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang bahwasanya menjadi duduk kasus sekolah dan perlu pertolongan atau dukungan orang bau tanah murid. Oleh lantaran itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi wacana informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga sanggup diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan evaluasi dan kepercayaan masyarakat atau orang bau tanah murid terhadap sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebih-lebih dalam era reformasi dan kurun informasi ini, masyarakat akan semakin kritis dan berani menawarkan evaluasi secara pribadi wacana sekolah.
Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Makara pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, contohnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada ketika akan meminta pertolongan keuangan kepada orang bau tanah atau masyarakat. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk tiba ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri seruan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit menerima dukungan yang berpengaruh dari semua orang bau tanah murid dan masyarakat. Perkembangan informasi, perkembangan kemajuan sekolah, permasalahan-permasalahan sekolah bahkan permasalahan berguru siswa selalu muncul dan berkembang setiap saat, lantaran itu maka diharapkan klarifikasi informasi yang terus menerus dari sekolah untuk masyarakat atau orang bau tanah murid, sehingga mereka sadar akan pentingnya keikutsertaan mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan putra-putrinya.
Simplicity
Prinsip ini menghendaki biar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) sanggup menyederhanakan banyak sekali informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan pribadi maupun melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat). Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi yang disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan gampang dimengerti. Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh lantaran itu penggunaan istilah sedapat mungkin diadaptasi dengan tingkat pemahaman masyarakat.
Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan meliputi semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, contohnya acara ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya :
1. Lengkap, artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan, padahal masyarakat atau orang bau tanah murid memiliki hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh lantaran itu informasi kemajuan sekolah, duduk kasus yang dihadapi sekolah serta prestasi yang sanggup dicapai sekolah harus dinformasikan kepada masyarakat.
2. Akurat, artinya informasi yang diberikan memang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
3. Up to date, berarti informasi yang diberikan yaitu informasi perkembangan, kemajuan, duduk kasus dan prestasi sekolah terakhir.
Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah menawarkan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan menawarkan respon hal-hal positif wacana sekolah serta mengerti dan memahami secara detail banyak sekali duduk kasus yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut sanggup mereka mengerti, akan merupakan salah satu faktor yang sanggup mendorong mereka untuk menawarkan pertolongan kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu menerima perhatian dan pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk menciptakan daftar duduk kasus yang perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada target masyarakat tertentu.
Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya diadaptasi dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan materi informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus diadaptasi dengan kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat kawasan pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, mustahil sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
Sekian artikel dari mengenai Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Manajemen
Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai sasaran, baik dalam arti target masyarakat atau orang bau tanah yang sanggup diajak kerjasama maupun target hasil yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan di bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu sebagai berikut :
Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik. Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang bahwasanya menjadi duduk kasus sekolah dan perlu pertolongan atau dukungan orang bau tanah murid. Oleh lantaran itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi wacana informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga sanggup diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan evaluasi dan kepercayaan masyarakat atau orang bau tanah murid terhadap sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebih-lebih dalam era reformasi dan kurun informasi ini, masyarakat akan semakin kritis dan berani menawarkan evaluasi secara pribadi wacana sekolah.
Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Makara pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, contohnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada ketika akan meminta pertolongan keuangan kepada orang bau tanah atau masyarakat. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk tiba ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri seruan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit menerima dukungan yang berpengaruh dari semua orang bau tanah murid dan masyarakat. Perkembangan informasi, perkembangan kemajuan sekolah, permasalahan-permasalahan sekolah bahkan permasalahan berguru siswa selalu muncul dan berkembang setiap saat, lantaran itu maka diharapkan klarifikasi informasi yang terus menerus dari sekolah untuk masyarakat atau orang bau tanah murid, sehingga mereka sadar akan pentingnya keikutsertaan mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan putra-putrinya.
Simplicity
Prinsip ini menghendaki biar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) sanggup menyederhanakan banyak sekali informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan pribadi maupun melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat). Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi yang disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan gampang dimengerti. Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh lantaran itu penggunaan istilah sedapat mungkin diadaptasi dengan tingkat pemahaman masyarakat.
Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan meliputi semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, contohnya acara ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya :
1. Lengkap, artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan, padahal masyarakat atau orang bau tanah murid memiliki hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh lantaran itu informasi kemajuan sekolah, duduk kasus yang dihadapi sekolah serta prestasi yang sanggup dicapai sekolah harus dinformasikan kepada masyarakat.
2. Akurat, artinya informasi yang diberikan memang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
3. Up to date, berarti informasi yang diberikan yaitu informasi perkembangan, kemajuan, duduk kasus dan prestasi sekolah terakhir.
Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah menawarkan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan menawarkan respon hal-hal positif wacana sekolah serta mengerti dan memahami secara detail banyak sekali duduk kasus yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut sanggup mereka mengerti, akan merupakan salah satu faktor yang sanggup mendorong mereka untuk menawarkan pertolongan kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu menerima perhatian dan pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk menciptakan daftar duduk kasus yang perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada target masyarakat tertentu.
Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya diadaptasi dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan materi informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus diadaptasi dengan kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat kawasan pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, mustahil sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
Sekian artikel dari mengenai Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Manajemen