Makalah Manajemen Kepegawaian Di Instansi Atau Dunia Usaha
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Dewasa ini, mungkin kita pernah mendengar kata manajemen atau manajemen kepegawaian dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, kebanyakan dari kita tidak tahu akan arti dan makna manajemen kepegawaian tersebut sehingga tidak tahu apa fungsi dari manajemen kepegawaian itu sendiri. Padahal hal ini sangat penting dalam mengelola suatu organisasi khususnya perbisnisan. Tidak ibarat manajemen perkantoran, perbekalan, pemasaran, atau yg lainnya, manajemen kepegawaian merupakan cabang ilmu manajemen yg paling memilih bagi kehidupan suatu organisasi. Sebab, obyek material administasi kepegawaian pada hakikatnya yakni insan yg sekaligus juga obyek atau tujuan acara dari organisasi atau perbisnisan itu sendiri. Administrasi kepegawaian mencsayap banyak hal penting, mulai dari proses penerimaan tenaga kerja, training kerja, produktivitas kerja, pemutusan hubungan kerja hingga yg terakhir yaitu pensiun.
Namun, harus disayai bahwa pada sebagian besar negara-negara berkembang terdapat kelemahan-kelemahan dan hambatan-hambatan di bidang manajemen kepegawaian. Salah satu diantaranya yakni orientasi dan kondisi kepegawaian yg diwarisi dari jaman penjajahan yg lebih ditujukan untuk kepentingan negara jajahannya dan kepentingan pemeliharaan keamanan dan ketertiban belaka. Itulah gejala tradisionil masyarakat negara-negara yg belum maju seringkali memperlihatkan bahwa birokrasi pemerintahan menawarkan citra sebagai pengganti kekuasaan feodal atau masih bersifat feodal. Selain itu, sifat kepegawaian lebih legalitas dari pada inovatif ataupun dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik dari sang penguasa.
Dari pemaparan di atas judul makalah ini yakni Administrasi Kepegawaian di Instansi atau Dunia Usaha.
- RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana proses manajemen kepegawaian di instansi atau dunia bisnis?
- Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen kepegawaian?
- TUJUAN
- Untuk mengetahui proses manajemen kepegawaian di instansi atau dunia bisnis.
- Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen kepegawaian.
BAB II
PEMBAHASAN
- PROSES ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI INSTANSI
Administrasi kepegawaian didalam suatu perbisnisan mempunyai peranan yg penting. Dimana dengan manajemen kepegawaian tersebut para karyawan sanggup dengan gampang menuntaskan tiap pekerjaan yg harus dilsayakan. Dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian terdiri dari perencanaan, rekrutmen, penempatan pembinaan, pengawasan dan pemberhentian.
- Perencanaan
Perencanaan dan pengadaan pegawai mengecek potongan apa saja yg masih kekurangan pegawai dan lulusan yg dubuhkan untuk kemudian diusulkan pada ketika proses rekrutmen. Hal ini sesuai dengan pendapat Malayu S.P. Hasibuan (2003: 250) bahwa perencanaan sumber daya insan yaitu merencanakan tenaga kerja semoga sesuai dengan kebutuhan perbisnisan dan efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan.
- Rekrutment
Rekrutmen merupakan acara yg dilsayakan oleh instansi untuk mendapat calon pegawai yg sesuai dengan yg dibutuhkan. Tentunya yg berkualitas dan mempunyai ketrampilan dibidangnya. Calon pegawai yg berkualitas akan sanggup menunjang tiap pekerjaan yg harus diselesaikan. Hal ini sebagaimana yg dikemukakan oleh Hani Handoko (1992: 102) bahwa untuk mendapat karyawan yg berkualitas perlu diadakan pemilihan calon karyawan atau pecukup lamar yg ada.
- Penempatan pembinaan
Proses training ini dilsayakan dengan tujuan semoga kualitas pegawai menjadi lebih baik. Apabila dalam melakukan pekerjaan atau tidak pegawai melsayakan pelanggaran maka pegawai tersebut akan diberikan teguran oleh atasan. Jika setelah diberi teguran seorang pegawai masih melsayakan pelanggaran maka akan diberikan peringatan berupa surat kemudian tahap terakhir bagi pegawai yg melsayakan pelanggaran yaitu diberhentikan dari pekerjaannya. Sebagaimana pendapat Siswanto Sastrohadiwiryo (2003 : 292) bahwa training dilsayakan demi kelangsungan perbisnisan sesuai dengan motif perbisnisan, baik hari ini maupun hari esok.
- Pengawasan
Proses pengawasan ini dilsayakan semoga dalam melakukan kiprah atau pekerjaan para pegawai lebih ulet sehingga pekerjaan sanggup selesai sempurna waktu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rachman (Situmorang dan Juhir, 1994 : 22) yg mengemukakan wacana maksud pengawasan, yaitu:
- Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalansesuai dengan rencana/instruksi yg sudah ditetapkan,
- untuk mengetahui apakah kelemahan-kelemahan dan kesulitan-kesulitan dan kegagalan-kegagalannya, sehingga sanggup diadakan perukomponen-perukomponen untuk memperbaiki dan mencegah pengulangan kegiatan-kegiatan yg salah.
- Pemberhentian
Tahap tamat pada pelaksanaan manajemen kepegawaian yakni proses pemberhentian pegawai. Proses ini dilsayakan apabila pegawai tidak sanggup melakukan tugasnya dengan baik. Pemberhentian ini sanggup juga dilsayakan dengan beberapa alasan yg sudah diatur didalam instansi tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Malayu S.P. Hasibuan (2006: 209) bahwa pemberhentian sanggup dilsayakan oleh perbisnisan atau suatu organisasi yg bersangkutan dengan karyawannya atas dasar keputusan-keputusan yg sudah disepakati sebelumnya oleh perbisnisan ataupun karyawan dan undang-undang yg berlsaya.
- FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENERAPAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
- Faktor Pendukung
Proses pelaksanaan manajemen kepegawaian tentunya sanggup terealisasi dengan adanya faktor pendukung. Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan manajemen kepegawaian yakni 1) Sumber Daya Manusia, 2) kerjasama antar pegawai, 3) sarana dan prasarana yg memadai. Faktor-faktor pendukung keberhasilan tersebut perlu diperhatikan semoga pelaksanaan manajemen kepegawaian sanggup berjalan dengan baik.
Sesuai dengan pendapat Sondang P. Siagian ( 1992: 2) bahwa dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian perlu memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu setips berdaya guna dan berhasil guna. Apabila sarana dan prasarana sudah memadai begitu juga dengan kerjasama antar pegawai sudah baik maka dalam melakukan manajemen kepegawian akan menjadi lebih gampang dan tentunya akan mendapat hasil yg maksimal.
- Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian selain ada faktor yg mendukung keberhasilan juga ada faktor penghambat. Faktor-faktor penghambat yg ada dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian di instansi atau dunia bisnis yaitu: 1) sarana dan prasarana dalam kondisi kurang baik, 2) beberapa pegawai yg menyerahkan bahan terlalu cukup lama, 3) kebijakan atasan yg kadang mendadak dan 4) kurangnya komunikasi antar pegawai.
Faktor-faktor tersebut sangat mengganggu dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian. Dengan adanya faktor-faktor tersebut proses pelaksanaan manajemen kepegawaian menjadi lebih cukup usang dan karenanya juga kurang maksimal. Untuk itu hambatan-hambatan yg ada tersebut perlu untuk diatasi . Sebagaimana pendapat yg dikemukakan Malayu S.P. Hasibuan (2007: 194) indikator-indikator kedisiplinan antara lain yaitu tujuan dan kemampua, pola pimpinan, balas jasa, keadilan, hukuman hukuman, ketegasan, hubungan kemanusiaan.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian terdiri dari perencanaan, rekrutmen, penempatan pembinaan, pengawasan dan pemberhentian.
Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan manajemen kepegawaian yakni 1) Sumber Daya Manusia, 2) kerjasama antar pegawai, 3) sarana dan prasarana yg memadai. Faktor-faktor pendukung keberhasilan tersebut perlu diperhatikan semoga pelaksanaan manajemen kepegawaian sanggup berjalan dengan baik.
Faktor-faktor penghambat yg ada dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian di instansi atau dunia bisnis yaitu: 1) sarana dan prasarana dalam kondisi kurang baik, 2) beberapa pegawai yg menyerahkan bahan terlalu cukup lama, 3) kebijakan atasan yg kadang mendadak dan 4) kurangnya komunikasi antar pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
https://wikitugas.blogspot.com//search?q=konsep-dan-penerapan-administrasi
http://scholar.unand.ac.id/3717/1/BAB%20I.pdf
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/16276/55/article.pdf
Mustika, arum wati. 2014. Pelaksanaan Administrasi Kepegawaian Pada Bkd Provinsi Daerah spesial Yogyakarta.