Tanggung Jawab Kepala Sekolah Terhadap Administrasi Kesiswaan
Berikut ulasan mengenai Tanggung Jawab Kepala Sekolah Terhadap Manajemen Kesiswaan, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar. Silahkan disimak!
Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berafiliasi dengan administrasi kesiswaan yakni menawarkan layanan kepada siswa dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien. Adapun acara yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam administrasi kesiswaan sanggup dikelompokkan menjadi tiga bab utama, yaitu:
1. Kegiatan penerimaan siswa
2. Pembinaan siswa
3. Pemantapan acara yang harus dilakukan oleh siswa melalui jadwal di sekolah.
Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang gres masuk sekolah, sehabis mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Kegiatan ini mewarnai kesibukan sekolah menjelang tahun aliran baru, dimana kepala sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan yang dijadikan sebagai peserta siswa baru. Dalam hal ini kepala sekolah sanggup berpedoman pada pedoman penerimaan siswa gres yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kegiatan selanjutnya sehabis penerimaan siswa gres yakni pendataan siswa. Data ini sangat dibutuhkan untuk melaksanakan jadwal bimbingan dan penyuluhan bila siswa menemui kesulitan dalam belajar, memberi pertimbangan terhadap prestasi mencar ilmu siswa, menawarkan saran kepada orang renta perihal prestasi mencar ilmu siswa, pindah sekolah dan lain sebagainya. Selain hal tersebut di atas ada beberapa acara yang lain yang harus dilakukan dikala penerimaan siswa gres yaitu meliputi; penetapan daya tampung sekolah, penetapan syarat-syarat bagi calon siswa untuk sanggup diterima di sekolah yang bersangkutan dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru.
Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam kaitannya dengan administrasi kesiswaan ialah training siswa. Pembinaan siswa yakni training layanan kepada siswa baik didalam maupun di luar jam pelajarannya di kelas. Dalam training siswa dilaksanakan dengan membuat kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas mencar ilmu merek
Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah.
1. Memberikan orientasi kepada siswa baru
2. Mengatur dan mencatat kehadiran siswa,
3. Mencatat prestasi dari acara yang diraih atau dilakukan oleh siswa
4. Mengatur disiplin siswa selaku peserta didik di sekolah.
Di samping itu seorang kepala sekolah juga dituntut untuk melaksanakan pemantapan jadwal siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya mencar ilmu siwa. Apabila siswa telah tamat dan telah menamatkan studinya, lulus semua mata pelajaran dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapat surat tanda tamat mencar ilmu dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan melaksanakan tugas-tugas tersebut, seorang kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus melaksanakan hal-hal berikut ini yaitu:
1. Meliputi pengelolaan perencanaan kesiswaan,
2. Mengadakan training dan pengembangan acara siswa serta mengevaluasi acara ekstra kurikuler.
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sehubungan dengan perencanaan kesiswaan mencakup sensus sekolah, yaitu berupa pendataan bawah umur usia sekolah yang diperkirakan akan masuk sekolah. Hal ini akan mensugesti penetapan persyaratan penerimaan siswa baru, disamping sensus sekolah juga penting dilaksanakan untuk menentukan daya tampung sekolah. Selain sensus sekolah, kepala sekolah juga harus menentukan jumlah siswa yang akan diterima, penerimaan siswa, pengelompokan, kenaikan kelas, mutasi siswa, kemajuan mencar ilmu siswa, pencatatan siswa dan pendaftaran serta pelaporan hasil belajar.
Pada bidang training dan pengembangan kesiswaan kiprah seorang kepala sekolah ialah membuat kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajarnya. Pembinaan kesiswaan merupakan pertolongan layanan kepada siswa baik di dalam maupun di luar jaam mencar ilmu mereka. Dalam melaksanakan training dan pengembangan siswa, kepala sekolah harus senantiasa memperhatikan hak dan kewajiban siswa, seperti; mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan mereka, hak untuk memperoleh penddikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya, hak untuk mengikuti jadwal pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk menyebarkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh ratifikasi tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan dan sebagainya. Selain hak-hak tersebut, siswa juga mempunyai kewajiban untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali siswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, menghormati tenaga pendidikan dan siswa juga berkewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku.
Adapun hal-hal yang sanggup dilakukan dalam rangka training kesiswaan mencakup pertolongan orientasi kepada mahasiswa baru, pengaturan dan pencatatan kehadiran siswa. Kegiatan ini merupakan acara dan kiprah yang sangat esensial dalam pengelolaan kesiswaan, alasannya yakni kehadiran siswa merupakan syarat untuk memperoleh ilmu pengetahuan daan mendapat pengalaman belajar.
Ada beberapa alat yang dipakai untuk mencatat kehadiran siswa seperti,
1. Papan ketidakhadiran harian siswa per kelas dan per sekolah,
2. Buku ketidakhadiran harian siswa
3. Rekapitulasi ketidakhadiran siswa.
Hal lain yang juga sanggup dilakukan untuk training kesiswaan ialah mencatat prestasi dan acara siswa berupa daftar siswa di kelas,
1. Grafik prestasi mencar ilmu dan
2. Daftar acara siswa.
Di samping itu juga sanggup dilakukan pengaturan disiplin siswa di sekolah, alasannya yakni disiplin merupakan suatu keadaan dimana sikap, penampilan dan tingkah laris siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan di kelas dimana mereka berada.
Dalam rangka peningkatan disiplin, siswa sanggup mengupayakan dan berusaha untuk melaksanakan hal-hal berikut seperti;
1. Hadir di sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai,
2. Mengikuti semua acara mencar ilmu mengajar dengan aktif,
3. Mengerjakan kiprah dengan baik,
4. Mengikuti acara ekstra kurikuler yang dipilihnya,
5. Memiliki kelengkapan belajar,
6. Mematuhi tata tertib sekolah,
7. Tidak meninggalkan sekolah tanpa izin
8. dan lain-lain yang sanggup meningkatkan disiplin siswan.
Di samping itu, sanggup juga dilakukan hal-hal lain dalam rangka training kesiswaan seperti:
1. Pengaturan tata tertib sekolah alasannya yakni tata tertib merupakan salah satu alat yang sanggup dipakai oleh kepala sekolah untuk melatih siswa biar sanggup mempraktikkan disiplin;
2. Pemberian promosi menyerupai dengan adanya kenaikan kelas yang merupakan perpindahan dari satu kelas ke kelas lainnya yang lebih tinggi sehabis melalui persyaratan tertentu yang telah dibentuk dan norma tertentu juga yang telah ditetapkan oleh sekolah.
3. Pemberian hak mutasi, sementara mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lainnya alasannya yakni alasan tertentu. Mutasi harus dilakukan dengan mekanisme tertentu dan mekanisme tertentu pula serta harus dicatat pada dua sekolah, sekolah asal dan sekolah yang dituju.
4. Pengelompokan siswa, acara pengelompokan siswa merupakan acara yang biasanya dilakukan sehabis seorang siswa dinyatakan lulus dan boleh mengikuti jadwal pembelajaran di sekolah tertentu. Kegiatan pengelompokan ini dimaksudkan biar tujan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran sanggup tercapai secara optimal dengan efektif dan efisien. Wujud dari acara pengelompokan ini ialah pembagian siswa kedalam kelas-kelas maupun kelompok mencar ilmu tertentu dengan alasan dan pertimbangan tertentu menyerupai tingkat prestasi yang dicapai sebelumnya dan lain sebagainya.
Selain pengembangan dan training siswa yang ditinjau dari segi kokurikuler juga ada acara ekstra kurikuler. Kegiatan kokurikuler bertujuan biar siswa lebih mendalami dan menghayati materi yang dipelajari dalam acara intra kurikuler. Kegiatan tersebut sanggup dilaksanakan baik secara perorangan maupun secara kelompok, dalam bentuk pekerjaan rumah ataupun tugas-tugas lain yang menjadi bab dari acara pembelajaran dengan tatap muka.
Sementara itu acara ekstra kurikuler merupakan acara yang dilakukan diluar jam pelajaran, baik itu dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah namum masih dalam ruang lingkup tanggung jawab kepala sekolah. Kegiatan ekstra kurikuler ini bertujuan untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan siswa mendorong training nilai dan sikap mereka demi untuk menyebarkan minat dan talenta siswa. Siswa dalam hal ini sanggup menentukan acara ekstra kurikuler yang mana yang ia minati yang sesuai dengan kecenderungan jiwa mereka. Kegiatan ekstra kurikuler ini mengutamakan pada acara kelompok.
Ada beberapa hal yang perlu dan harus diperhatikan dalam melaksanakan acara ekstra kurikuler seperti;
1. Meningkatkan aspek pengetahuan sikap dan keterampilam siswa,
2. Mendorong talenta dan minat mereka,
3. Menentukan waktu,
4. Obyek kekuatan sesuai dengan kondisi lingkungan.
Selain itu acara ekstra kurikuler sanggup dilakukan dalam banyak sekali bentuk acara seperti;
1. kepramukaan,
2. perjuangan kesehatan sekolah
3. patroli keamanan sekolah
4. peringatan hari-hari besar agama dan nasional
5. pengenalan alam sekitarnya
6. olah raga dan lain sebagainya.
Apabila administrasi kesiswaan kita hadapkan pada konteks sekarang, maka kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan-tantangan kontemporer tentu jauh lebih berat bila dibandingkan dengan kurun yang dihadapi oleh siswa pada dasa warsa sebelumnya. Siswa dihadapkan pada tantangan global yang mencakup aspek sosial, ekonomi, budaya dan teknologi yang mengitarinya.
Pembinaan kesiswaan mempunyai nilai yang strategis, di samping sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan sumber daya insan masa depan, sasarannya yakni anak usia 6-18 tahun, suatu tingkat perkembangan usia anak, dimana secara psikis dan fisik anak sedang mengalami pertumbuhan, suatu periode usia yang ditandai dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil, agresifitas yang tinggi dan gampang dipengaruhi oleh lingkungan. Guna mengantisipasi kompleksitas permasalah tersebut dibutuhkan training anak usia sekolah dengan profesional yang di dalamnya mengandung banyak sekali nilai, seperti
1. peningkatan mutu gizi,
2. sikap kehidupan beragama dan sikap terpuji
3. penanaman rasa cinta tanah air
4. disiplin dan kemandirian
5. peningkatan daya cipta, daya analisis, prakarsa dan daya kreasi
6. penumbuhan kesadaran akan hidup bermasyarakat serta kemampuan mengikuti keadaan dengan lingkungan sehingga diharapkan anak nantinya akan menjadi sosok yang siap dan tahan banting menghadapi kompleksitas tantangan perkembangan zaman yang semakin
Maka jelaslah bahwa administrasi kesiswaan memegang pernan penting dalam membuat generasi masa depan yang berbudaya dan bakir pengetahuan serta berbasis keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Yang Maha Pencipta.
Sekian artikel dari mengenai Tanggung Jawab Kepala Sekolah Terhadap Manajemen Kesiswaan, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Manajemen
Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berafiliasi dengan administrasi kesiswaan yakni menawarkan layanan kepada siswa dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien. Adapun acara yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam administrasi kesiswaan sanggup dikelompokkan menjadi tiga bab utama, yaitu:
1. Kegiatan penerimaan siswa
2. Pembinaan siswa
3. Pemantapan acara yang harus dilakukan oleh siswa melalui jadwal di sekolah.
Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang gres masuk sekolah, sehabis mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Kegiatan ini mewarnai kesibukan sekolah menjelang tahun aliran baru, dimana kepala sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan yang dijadikan sebagai peserta siswa baru. Dalam hal ini kepala sekolah sanggup berpedoman pada pedoman penerimaan siswa gres yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kegiatan selanjutnya sehabis penerimaan siswa gres yakni pendataan siswa. Data ini sangat dibutuhkan untuk melaksanakan jadwal bimbingan dan penyuluhan bila siswa menemui kesulitan dalam belajar, memberi pertimbangan terhadap prestasi mencar ilmu siswa, menawarkan saran kepada orang renta perihal prestasi mencar ilmu siswa, pindah sekolah dan lain sebagainya. Selain hal tersebut di atas ada beberapa acara yang lain yang harus dilakukan dikala penerimaan siswa gres yaitu meliputi; penetapan daya tampung sekolah, penetapan syarat-syarat bagi calon siswa untuk sanggup diterima di sekolah yang bersangkutan dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru.
Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam kaitannya dengan administrasi kesiswaan ialah training siswa. Pembinaan siswa yakni training layanan kepada siswa baik didalam maupun di luar jam pelajarannya di kelas. Dalam training siswa dilaksanakan dengan membuat kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas mencar ilmu merek
Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah.
1. Memberikan orientasi kepada siswa baru
2. Mengatur dan mencatat kehadiran siswa,
3. Mencatat prestasi dari acara yang diraih atau dilakukan oleh siswa
4. Mengatur disiplin siswa selaku peserta didik di sekolah.
Di samping itu seorang kepala sekolah juga dituntut untuk melaksanakan pemantapan jadwal siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya mencar ilmu siwa. Apabila siswa telah tamat dan telah menamatkan studinya, lulus semua mata pelajaran dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapat surat tanda tamat mencar ilmu dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan melaksanakan tugas-tugas tersebut, seorang kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus melaksanakan hal-hal berikut ini yaitu:
1. Meliputi pengelolaan perencanaan kesiswaan,
2. Mengadakan training dan pengembangan acara siswa serta mengevaluasi acara ekstra kurikuler.
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sehubungan dengan perencanaan kesiswaan mencakup sensus sekolah, yaitu berupa pendataan bawah umur usia sekolah yang diperkirakan akan masuk sekolah. Hal ini akan mensugesti penetapan persyaratan penerimaan siswa baru, disamping sensus sekolah juga penting dilaksanakan untuk menentukan daya tampung sekolah. Selain sensus sekolah, kepala sekolah juga harus menentukan jumlah siswa yang akan diterima, penerimaan siswa, pengelompokan, kenaikan kelas, mutasi siswa, kemajuan mencar ilmu siswa, pencatatan siswa dan pendaftaran serta pelaporan hasil belajar.
Pada bidang training dan pengembangan kesiswaan kiprah seorang kepala sekolah ialah membuat kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajarnya. Pembinaan kesiswaan merupakan pertolongan layanan kepada siswa baik di dalam maupun di luar jaam mencar ilmu mereka. Dalam melaksanakan training dan pengembangan siswa, kepala sekolah harus senantiasa memperhatikan hak dan kewajiban siswa, seperti; mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan mereka, hak untuk memperoleh penddikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya, hak untuk mengikuti jadwal pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk menyebarkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh ratifikasi tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan dan sebagainya. Selain hak-hak tersebut, siswa juga mempunyai kewajiban untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali siswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, menghormati tenaga pendidikan dan siswa juga berkewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku.
Adapun hal-hal yang sanggup dilakukan dalam rangka training kesiswaan mencakup pertolongan orientasi kepada mahasiswa baru, pengaturan dan pencatatan kehadiran siswa. Kegiatan ini merupakan acara dan kiprah yang sangat esensial dalam pengelolaan kesiswaan, alasannya yakni kehadiran siswa merupakan syarat untuk memperoleh ilmu pengetahuan daan mendapat pengalaman belajar.
Ada beberapa alat yang dipakai untuk mencatat kehadiran siswa seperti,
1. Papan ketidakhadiran harian siswa per kelas dan per sekolah,
2. Buku ketidakhadiran harian siswa
3. Rekapitulasi ketidakhadiran siswa.
Hal lain yang juga sanggup dilakukan untuk training kesiswaan ialah mencatat prestasi dan acara siswa berupa daftar siswa di kelas,
1. Grafik prestasi mencar ilmu dan
2. Daftar acara siswa.
Di samping itu juga sanggup dilakukan pengaturan disiplin siswa di sekolah, alasannya yakni disiplin merupakan suatu keadaan dimana sikap, penampilan dan tingkah laris siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan di kelas dimana mereka berada.
Dalam rangka peningkatan disiplin, siswa sanggup mengupayakan dan berusaha untuk melaksanakan hal-hal berikut seperti;
1. Hadir di sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai,
2. Mengikuti semua acara mencar ilmu mengajar dengan aktif,
3. Mengerjakan kiprah dengan baik,
4. Mengikuti acara ekstra kurikuler yang dipilihnya,
5. Memiliki kelengkapan belajar,
6. Mematuhi tata tertib sekolah,
7. Tidak meninggalkan sekolah tanpa izin
8. dan lain-lain yang sanggup meningkatkan disiplin siswan.
Di samping itu, sanggup juga dilakukan hal-hal lain dalam rangka training kesiswaan seperti:
1. Pengaturan tata tertib sekolah alasannya yakni tata tertib merupakan salah satu alat yang sanggup dipakai oleh kepala sekolah untuk melatih siswa biar sanggup mempraktikkan disiplin;
2. Pemberian promosi menyerupai dengan adanya kenaikan kelas yang merupakan perpindahan dari satu kelas ke kelas lainnya yang lebih tinggi sehabis melalui persyaratan tertentu yang telah dibentuk dan norma tertentu juga yang telah ditetapkan oleh sekolah.
3. Pemberian hak mutasi, sementara mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lainnya alasannya yakni alasan tertentu. Mutasi harus dilakukan dengan mekanisme tertentu dan mekanisme tertentu pula serta harus dicatat pada dua sekolah, sekolah asal dan sekolah yang dituju.
4. Pengelompokan siswa, acara pengelompokan siswa merupakan acara yang biasanya dilakukan sehabis seorang siswa dinyatakan lulus dan boleh mengikuti jadwal pembelajaran di sekolah tertentu. Kegiatan pengelompokan ini dimaksudkan biar tujan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran sanggup tercapai secara optimal dengan efektif dan efisien. Wujud dari acara pengelompokan ini ialah pembagian siswa kedalam kelas-kelas maupun kelompok mencar ilmu tertentu dengan alasan dan pertimbangan tertentu menyerupai tingkat prestasi yang dicapai sebelumnya dan lain sebagainya.
Selain pengembangan dan training siswa yang ditinjau dari segi kokurikuler juga ada acara ekstra kurikuler. Kegiatan kokurikuler bertujuan biar siswa lebih mendalami dan menghayati materi yang dipelajari dalam acara intra kurikuler. Kegiatan tersebut sanggup dilaksanakan baik secara perorangan maupun secara kelompok, dalam bentuk pekerjaan rumah ataupun tugas-tugas lain yang menjadi bab dari acara pembelajaran dengan tatap muka.
Sementara itu acara ekstra kurikuler merupakan acara yang dilakukan diluar jam pelajaran, baik itu dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah namum masih dalam ruang lingkup tanggung jawab kepala sekolah. Kegiatan ekstra kurikuler ini bertujuan untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan siswa mendorong training nilai dan sikap mereka demi untuk menyebarkan minat dan talenta siswa. Siswa dalam hal ini sanggup menentukan acara ekstra kurikuler yang mana yang ia minati yang sesuai dengan kecenderungan jiwa mereka. Kegiatan ekstra kurikuler ini mengutamakan pada acara kelompok.
Ada beberapa hal yang perlu dan harus diperhatikan dalam melaksanakan acara ekstra kurikuler seperti;
1. Meningkatkan aspek pengetahuan sikap dan keterampilam siswa,
2. Mendorong talenta dan minat mereka,
3. Menentukan waktu,
4. Obyek kekuatan sesuai dengan kondisi lingkungan.
Selain itu acara ekstra kurikuler sanggup dilakukan dalam banyak sekali bentuk acara seperti;
1. kepramukaan,
2. perjuangan kesehatan sekolah
3. patroli keamanan sekolah
4. peringatan hari-hari besar agama dan nasional
5. pengenalan alam sekitarnya
6. olah raga dan lain sebagainya.
Apabila administrasi kesiswaan kita hadapkan pada konteks sekarang, maka kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan-tantangan kontemporer tentu jauh lebih berat bila dibandingkan dengan kurun yang dihadapi oleh siswa pada dasa warsa sebelumnya. Siswa dihadapkan pada tantangan global yang mencakup aspek sosial, ekonomi, budaya dan teknologi yang mengitarinya.
Pembinaan kesiswaan mempunyai nilai yang strategis, di samping sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan sumber daya insan masa depan, sasarannya yakni anak usia 6-18 tahun, suatu tingkat perkembangan usia anak, dimana secara psikis dan fisik anak sedang mengalami pertumbuhan, suatu periode usia yang ditandai dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil, agresifitas yang tinggi dan gampang dipengaruhi oleh lingkungan. Guna mengantisipasi kompleksitas permasalah tersebut dibutuhkan training anak usia sekolah dengan profesional yang di dalamnya mengandung banyak sekali nilai, seperti
1. peningkatan mutu gizi,
2. sikap kehidupan beragama dan sikap terpuji
3. penanaman rasa cinta tanah air
4. disiplin dan kemandirian
5. peningkatan daya cipta, daya analisis, prakarsa dan daya kreasi
6. penumbuhan kesadaran akan hidup bermasyarakat serta kemampuan mengikuti keadaan dengan lingkungan sehingga diharapkan anak nantinya akan menjadi sosok yang siap dan tahan banting menghadapi kompleksitas tantangan perkembangan zaman yang semakin
Maka jelaslah bahwa administrasi kesiswaan memegang pernan penting dalam membuat generasi masa depan yang berbudaya dan bakir pengetahuan serta berbasis keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Yang Maha Pencipta.
Sekian artikel dari mengenai Tanggung Jawab Kepala Sekolah Terhadap Manajemen Kesiswaan, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Manajemen