Metodologi Penelitian Ilmu Bahasa Dan Sosial


BAB I
PENDAHULUAN

1. Pengertian Metode dan Metodologi

    Istilah metode penelitian dan beberapa istilah yang berhampiran dengannya merupakan istilah-istilah kunci dalam literatur metodologi penelitian ilmu bahasa dan sosial. Dalam sebagian literatur ilmu bahasa, pengertian metode seringkali dibedakan dengan teknik (Sudaryanto, 1993: 9; Subroto, 1992: 32) Metode dipahami sebagai cara penelitian yang lebih abstrak, sedangkan teknik dipandang sebagai cara penelitian yang lebih kongkret atau bersifat operasional. Di samping metode dan teknik, istilah metodologi digunakan sebagai pola terhadap ilmu wacana metode. Berbeda halnya dalam literatur ilmu sosial (seperti sosiologi dan antropologi) (lih. Koentjaraningrat (ed.), 1994), pengertian metode dan teknik nyaris tidak dibedakan. Istilah metode dan teknik diacu untuk satu pengertian yang sama, yaitu cara melaksanakan penelitian. Bahkan, metodologi dengan metode juga hampir sulit dibedakan; di satu literatur digunakan metodologi penelitian, di literatur lain digunakan metode penelitian.
    Menurut kamus besar bahasa Indonesia metode penelitian yaitu cara mencari kebenaran dan asas-asas tanda-tanda alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan. Sedangkan metodologi ialah ilmu wacana metode(Tim penyususun.2005. kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga.Jakarta:Balai Pustaka.)
    Metode berasal dari kata methodos, bahasa latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah. Sedangkan hodhos berarti jalan, cara, arah dalam poengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara seni administrasi untuk memahami realitas, lengkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian alasannya jawaban berikutnya. Adapun metodologi berdasarkan I Nyoman Kuth Ratna yaitu: berasal dari kata metodhos dan logos yaitu filsafat atau ilmu mengenai metode.(Nyoman Kutha Ratna,2006:34).
Dari sejumlah literatur tersebut, baik ilmu bahasa maupun ilmu sosial, ditarik satu pemahaman bahwa pengertian metode mengacu pada cara penelitian. Dalam kata lain, metode sanggup pula dirumuskan sebagai langkah-langkah yang diambil peneliti untuk memecahkan dilema penelitian. Oleh lantaran itu, sesungguhnya, metode penelitian ini dimulai dari penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Macam-Macam Metode Penelitian
a.    Metode Intuitif.
Metode ini dianggap sebagai dasar insan dalam upaya memahami unsur-unsur kebudayaan.
b.    Metode Hermeneutika
Metode ini dikaitkan dengan yang kuasa Hermes, yang kuasa Yunani yang memberikan pesan ilahi kepada manusia. Medium pesan yaitu bahasa. Jadi, penafsiran disampaikan lewat bahasa.
c.    Metode Kualitatif
Metode ini menyajikannya dalam bentuk deskripsi.
d.    Metode Analisis Isi
Terdapat dua analisis yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten ialah: isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah.
Sedangkan isi komunikasi ialah pesan yang terkandung sebagai jawaban komunikasi yang terjadi.
e.    Metode Formal
Yaitu analisis dengan mempertimbangkan aspek-aspek Formal. Aspek-aspek bentuk yaitu unsur-unsur karya sastra.
f.    Metode Dialektika
Metode ini terdiri dari tesis, antitesis dan sintesis.
g.    Metode Deskriptif Analisis
Yakni dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.

2. Macam-Macam Pendekatan Dalam Penelitian
    Pendekatan ialah cara-cara menghampiri objek, sedangkan metode yaitu cara-cara mengumpulkan, pendekatan mengimplikasikan cara-cara memahami hakikat keilmuan tertentu. Pendekatan dibagi kedalam beberapa bagian:
a.    Pendekatan Biografis
Penelitian harus mencantumkan biografi, surat-surat, dokumen penting pengarang, foto-foto bahkan wawancara pribadi dengan pengarang.
b.    Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini menganalisis insan dalam masyarakat, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu.
c.    Pendekatan Psikologis
Pendekatan ini lebih banyak bekerjasama dengan pengarang, karya sastra dan pembaca.
d.    Pendekatan Antropologis
Yakni sebuah ilmu pengetahuan mengenai masyarakat. Yang dibedakan menjadi dua yaitu: Antropologi fisik dan antropologi kebudayaan.
e.    Pendekatan Historis
Pendekatan ini diteliti berdasarkan sejarahnya. Dibedakan dengan sejarah sastra, sastra sejarah dan novel sejarah.
f.    Pendekatan Mitopoik
Dalam pengertian tradisional mempunyai kesejajaran denga Fabel dan legenda
g.    Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ini mempunyai sejumlah kesamaan dengan Pendekatan biografis.
h.    Pendekatan Mimesis
Pendekatan ini merupakan pendekatan estetis yang paling primitif.
i.    Pendekatan Pragmatis
Pendekatan ini menunjukkan perhatian utama kepada pembaca.
j.    Pendekatan Objektif
Pendekatan Objektif mengindikasikan perkembangan pikiran insan sebagai evolusi teori selama lebih kurang 2.500 tahun.

3. Penelitian Menurut Tujuannya
•    Penelitian Murni
    Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk membuatkan teori yang sudah ada.
•    Penelitian Terapan
    Penelitian yang dilakukan untuk mendapat informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.

4. Penelitian Tingkat Eksplanasi
    Penelitian deskriptif
    Penelitian komparatif
    Penelitian asosiatif
    Korelasional
    Kausal
5. Penelitian Jenis dan Analisis Data
    penelitian kuantitatif
    penelitian kualitatif
    penelitian campuran
6. Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada beberapa kriteria:

1.    Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat.
2.    Menggunakan landasan teori yang sempurna dan metode penelitian yang cermat dan teliti.
3.    Mengembangkan hipotesis yang sanggup diuji.
4.    Dapat didukung (diulang) dengan memakai riset-riset yang lain, sehingga sanggup diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5.    Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6.    Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7.    Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian sanggup diterapkan pada lingkup yang lebih luas


7. Permasalahan Penelitian

    dilema penelitian sebagai dasar mengapa penelitian dilakukan
    permasalahan dituangkan dalam latar belakang penelitian
    latar belakang dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik

8.Sumber Permasalahan Dalam Penelitian
1.    Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
    Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
    Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
    Terdapat pengaduan
    Adanya persaingan
2.    Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
    Untuk penyempurnaan
    Untuk verivikasi
    Untuk pengembangan

9. Permasalahan yang Baik
1.    Bermanfaat
2.    Dapat dilaksanakan
1.    Kemampuan teori dari peneliti
2.    Waktu yang tersedia
3.    Tenaga yang tersedia
4.    Dana yang tersedia
5.    Adanya faktor pendukung
6.    Tersedianya Data
7.    Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3.    Adanya Faktor Pendukung
1.    Tersedianya Data
2.    Tersedianya ijin dari pihak berwenang
10. Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan sempurna langkah berikutnya yaitu menunjukkan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.    Orientasi Singkat
  Contoh:
  Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
    Jenis Penelitian
    Obyek yang diteliti
    Subyek penelitian
    Lokasi Penelitian
    Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di Purwokerto tahun 2005

11. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Merumuskan Masalah
1.    Masalah harus dirumuskan dengan terang dan tidak mengakibatkan penafsiran yang berbeda
2.    Rumusan dilema hendaknya sanggup mengungkapkan korelasi antara dua variabel atau lebih.
3.    Rumusan dilema hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya

12. Beberapa Kesalahan  yang Terjadi dalam Memilih Permasalahan Penelitian
    Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar dilema yang sebetulnya
    Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
    Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

13. Pembatasan Masalah
    Agar penelitian sanggup mengarah ke inti dilema yang sebetulnya maka diharapkan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam
14. Penelitian Empiris
    Penelitian sebelumnya sanggup dipergunakan untuk:
1.    Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya
2.    Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian sebelumnya
3.    Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya

15. Pengertian Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
    Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis

16. Berkaitan Dengan Perumusan Masalah
    Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
    Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
    Apakah datanya bisa diperoleh ?
    Apakah kita mempu untuk melaksanakan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
    Apakah sanggup memperoleh untuk mendapat ijin penelitian?
    Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
    Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?

17. Berkaitan dengan Tinjauan Teoritis
    Teori-teori apa yang sanggup mendukung penelitian ?
    Dari mana kita sanggup teori-teori pendukung penelitian ?
    Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan ?
    Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian ?

18. Berkaitan Dengan Perumusan Hipotesis
    Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
    Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
    Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan ?

19. Berkaitan Dengan Desain Penelitian
    Bagaimana desain perumusan masalahnya ?
    Bagaimana desain landasan teoritisnya ?
    Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
    Bagaimana skala pengukurannya ?
    Berapa jumlah sampel yang diharapkan ?
    Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
    Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian ?

20. Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1.    Mengurangi kerepotan
2.    Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati
3.    Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
4.    Seringkali penelitian populasi sanggup bersifat merusak
5.    Adanya bias dalam pengumpulan data
6.    Seringkali mustahil dilakukan penelitian  dengan populasi
- Convenience Sampling
Sampel convenience yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.

- Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sample dengan berdasarkan pada criteria-kriteria tertentu.

-.Quota Sampling
    Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.
- Snow Ball Sampling
    Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin usang makin banyak berhenti hingga informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.  Teknik ini baik untuk diterapkan jikalau calon responden sulit untuk identifikasi.


21. Syarat-syarat data yang baik adalah:
    Data harus Akurat.
    Data harus relevan
    Data harus uptodate

22. Pembagian Data Menurut Cara Memperolehnya
1.    Data Primer
    Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti pribadi dari sumber pertama.
2.    Data Sekunder
    Data sekunder yaitu data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
23. Pembagian Data Menurut Sumbernya
1.    Data Internal
    Data internal yaitu data yang berasal dari dalam instansi mengenai aktivitas forum dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2.    Data Ekternal
    Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar instansi.

24. Data Menurut Sifatnya Dibagi Menjadi Dua Yaitu:
1.  Data Kualitatif
    Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
    Contoh:
    Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
    Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
    Data kualitatif yaitu data yang berupa angka atau bilangan
    Contoh:
    Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
    Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp. 800.000/bulan
25. Beberapa Teknik Yang Dilakukan Dalam Penelitian
1.    Teknik Tes
    Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.
2.    Wawancara
    Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti pribadi berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.
3.    Teknik Observasi
    Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan memakai indra jadi tidak hanya dengan pengamatan memakai mata saja.  Medengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
4.    Teknik Angket ( Kuesioner)
    Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden supaya responden tersebut menunjukkan jawabannya.
    Kuesioner terbuka
    Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri.
    Bagaimanakah pendapat anda wacana harga barang di supermarket ini
    Kuesioner tertutup
    Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal menentukan saja.
   Bagaimanakah pendapat anda wacana harga barang di supermarket ini ?
 Sangat mahal         Murah
 Mahal         Sangat murah      Cukup
26. Keuntungan Penelitian dengan Menggunakan Kuisioner

1.    Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2.     Dapat dibagikan serentak
3.    Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada
4.    Dapat dibentuk anomin
5.    Kuesioner sanggup dibentuk standar

DAFTAR PUSTAKA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel