Konsep Dasar Dan Pendekatan Sistim Dalam Pendidikan Islam


ILMU PENDIDIKAN ISLAM



Konsep Dasar dan Pendekatan Sistim dalam Pendidikan Islam

Disusun
OLEH

      NAMA            NPM
1.    Ketik nama        nomer mahasiswa


SEKOLAH TINGGI ANDA BELAJAR
JURUSAN ANDA
2012/2013


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL         i
KATA PENGANTAR         ii
DAFTAR ISI         iii
BAB I  PENDAHULUAN         1
BAB II KONSEP DASAR DAN PENDEKATAN SISTEM DALAM              PENDIDIKAN ISLAM         2
Konsep Dasar dan Pengertian Pendidikan Islam
A.    Pengertian Pendidikan Islam         2
B.    Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan Islam         4
C.    Ciri-Ciri Sebuah Sistem dan Komponennya         4
Sistem Ibadah         5
Pembinaan rohani         5
Pendidikan Intelektual         6
Pendidikan Jasmani         7
D.    Perbedaan Pendidikan Islam dan Pendidikan non Islam         8
E.    Prinsip-prinsip Sistem Pendidikan Islam         9
F.    Prinsip Pendidikan Seumur Hidup         10
G.    Prinsip Keutamaan         10
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Swt yang menunjukkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun sanggup menuntaskan kiprah kelompok ini. Dalam kesempatan ini pula penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang yang telah menunjukkan bantuan kepada penyusun dalam menuntaskan kiprah ini.
Tak ada gading yang tak retak, dan tak ada sesuatu yang tepat begitu pula dengan penyusun dengan keterbatasan penyusun, makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu kritik dan saran sangat penyusun harapkan demi perbaikan dimasa mendatang, dan hasilnya semoga karya kecil ini sanggup menunjukkan manfaat bagi kita semua.

PENULIS,  Oktober 2009

Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kita membicarakan pokok pembahasan Ilmu Pendidikan Islam terlebih dahulu kita membahas pengertian Ilmu Pendidikan itu.
Bila kita akan melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa maka kita harus melihat kepada kata arabnya, sebab pedoman islam itu diturunkan dalam bahasa tersebut, kata “Pendidikan” yang umumnya kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya ialah “Tarbiyah”.
Dalam pendidikan islam ada yang dikenal dengan pendekatan sistim, pendekatan sistim ialah suatu proses kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, menentukan probleh, mengidentifikasi syarat-syarat pemecahan probleh, serta menentukan alternatif pemecahan problem yang paling tepat.
Setiap sistim yang hanya mementingkan satu segi insan dan memisahkannya dari segi yang lain. Bentuk sistim Pendidikan Islam yang paling utama ialah sistim Ibadah. Ibadah tidaklah terbatas hanya pada awal ibadah yang sudah dikenal menyerupai sholat, puasa, zakat dsb.

BAB II
KONSEP DASAR DAN PENDEKATAN SISTEM
DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Konsep Dasar Dan Pengertian Pendidikan Islam
A.    Pengertian Pendidikan Islam
Dewasa ini sering terjadi diskusi berkepanjangan berkenaan dengan wcana apakah Islam mempunyai konsep perihal pendidikan ataukan tidak. Sementara para jago beranggapan, bahwa Islam tidak mempunyai konsep, sebab itu maka penerapan pendidikan selama ini, hanyalah mengadopsi konsep dan sistem pendidikan barat, yang kini mendominasi sistem pendidikan secara global. Istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan konsep dan acara pendidikan Islam ada tiga yaitu :
1.    At Ta’diib
2.    At Ta’liim
3.    At Tarbiyah
Bila kita akan melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa, maka kita harus melihat kepada kata arabnya, sebab Islam itu di turunkan dalam bahasa tersebut. Kata “Pendidikan” yang umumnya kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya ialah “ Tarbiyah”, dengan kata kerja “Rabba”. Kata “Pengajaran” dalam bahasa arabnya ialah “Ta’lim” dengan kata kerjanya “Allama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “ Tarbiyah wa ta’lim”. Sedabgjab “Pendidikan Islam” dalam bahasa arabnya ialah “ Tarbiyah Islamiyah”.
Kata kerja Rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW menyerupai terlihat dalam ayat Al-Qur’an dab hadis Nabi :
... رَبِِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا (العمران : ۲۴)
Artinya :
“Ya Allah, sayangilah keduanya (Ibu bapakku sebagaimana mereka telah mengasuhku (mendidikku) semenjak kecil. (QS 17 Al Isro : 24)
Dalam bentuk kata benda, kata “Rabba” ini figunakan juga untuk “Tuhan” sebab Tuhan juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara dsan pencipta.
قَالَ اَلَمْ تُرَبِّكَ فِيْنَا وَلِيْدًا وَلَبِثْتَ فِيْنَا مِنْ
Artinya :
“Berkata (Fir’aun kepada Nabi Musa), bukan kah kami telah mengasuh kau (mendidikmu) dalam keluarga kami waktu kau masih kecil dan tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu. ( QS 26 Asy-Syura : 18 )
Kata “Talim” dengan kata kerjanya “Allama” juga sudah dipakai pada zaman Nabi. Bauj dalam Al-Qur’an, Hadist atau pemakaian sehari-hari, kata ini lebih dipakai pada “Tarbiyah”. Dari segi bahasa, perbedaan arti dari kedua kata itu cukup jelas.
وَعَلَّمَ ادَمَ اْلاَسْمَآءَ كُلَّهَا (البقرة: ۳۱)
Artinya :
    “Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya (Al baqarah : 13)
Kata “Allama” pada ayat tersebut mengandung pengertian sekedar memberitahu atau memberi pengetahuan, tidak mengandung arti training kepribadian.
Usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam memberikan undangan agama dengan berdakwah memberikan pedoman memberi contoh, melatih ketrampilan berbuat, memberi motivasi dan membuat lingkungan sosial. Nabi Muhammad SAW ialah seorang pendidik yang berhasil, membentuk kepribadian insan dengan mengalami perubahan perilaku dan tingkah  sesuai dengan petunjuk pedoman Islam.
Dengan demikian, secara umum sanggup kita katakana bahwa PENDIDIKAN ISLAM itu ialah pembentukan kepribadian muslim, kepercayaan sekaligus amal

B.    Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan Islam
Pendekatan sistem ialah suatu proses kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, menentukan problem mengidentigikasi syarat-syarat pemecahan problem serta menentukan alternatif pemecahan problem yang paling tepat mengevaluasi hasil dan merevisi sebagaian atau seluruh sistem yang dilaksanakan sehingga memenuhi kebutuhan dalam memecah kasus secara lebih baik.
Secara pengertian sistem ialah adonan dari komponen-komponen yang terorganisasi sebagai satu kesatuan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang di tetetapkan. Pendekatan sistem dalam pendidikan Islam ialah suatu proses kegiatan mengidentivikasi seluruh komponen-komponen dalam pembelajaran Islam untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pendidikan agama Islam.

C.    Ciri-Ciri Sebuah Sistem Dam Komponennya
Setiap sistem yang hanya mementingkan satu segi insan dan memisahkan nya sdari segi lain akan terjerumus dalam kesalahan dan kehancuran untuk yang lain. Islam di samping yakin akan adanya banyak segi manusia, jasmani, akal, dan rohaninya dengan aneka macam kebutuhan dan daya setiap itu meyakini pula kesatuan dan keterpaduan. Wujud insan tersebut dan mustahil di pisa-pisahkan satu dengan yang lain fitrah tepat yang berjalan berdasarkan garis yang telah di tetepkan Allah SWT roh, akal, tubuh membentuk satu wujud yang utuh yang disebut manusia.

Sistem Ibadah
Bentuk sistem pendidikan Islam yang paling utama ialah ibadah tetapi ibadah berdasarkan sistem ini perlu di jelaskan. Ivadah tidaklah terbatas hanya pada amal ibadah yang sudah dikenal menyerupai : sholat, puasa, zakat yaitu kebaktian yang hanya di tunjukkan kepada Allah SWT mengambil petunjuk hanya dari Nya saja, perihal segala duduk kasus dunia dan alam abadi dab kemudian mengadakan relasi yang terus menerus dengan Allah perihal semuanya itu.
Sholat, puasa, zakat, haji dan seluruhnya ialah ibadah serta semua pikiran, perasaan insan kalau tujuannya buat Allah dan beliau sudah mengucapkan shalat, tidak hanya sebagai hiasan bibir.
Pembinaan Rohani
Roh yaitu suatu yang masih, samara dan belum terang batasannya semua yang tidak terjangkau oleh indera, berdasarkan mereka, berarti tidak ada. Sedangkan roh bukanlah sesuatu yang bisa dijangkau dengan indera ia ialah sesuatu yang tidak mempunyai wujud.
Tetapi kita akan menyampaikan bahwa roh itu ialah kekuatan yang menghubungkan insan dengan sesuatu yang tidak diketahui, dengan sesuatu yang mustahil ditangkap oleh indera mempelajari sesuatu yang tidak tertangkap oleh indera ialah salah satu acara roh. Mimpi memperoleh satu informasi ialah salah satu bentuk acara roh. Aaaktivitas-aktivitas itu hanyalah merupakan acara sampingan. Tugas pokok roh bergotong-royong ialah mengadakan kontak atau relasi dengan Allah merupakan pemeliharaan kehidupan insan penuntun kepada kebenaran merupakan penghubung antara insan dengan Allah SWT.
Islam untuk membina rohani memperhatikan gejala kebesaran Allah Al-Qur’an mempunyai suatu kekuatan membangunkan hati dari kebekuan.
الم يعلم ان الله له ملك السموت والارض (البقرة: ۱۷)
“Tidaklah kau ketahui bahwa Allah yang menguasai kerajaan langit dan bumi.”
Hati mempunyai kontak dengan Allah melalui aneka macam cara kepercayaan dan takwa, khusu’ dalam segala kegiatan hidup dan mendapatkan takdir Allah.
Pendidikan Intelektual
Pembinaan otak dan training jasmani dengan dasar-dasar kerohanian yang berafiliasi ialah suatu bangunan yang tepat dan terpadu.  Dengan logika insan sanggup membedakan yang satu dari yang lainnya mengenal kemampuannya memahami cara menggunakannya serta membuat sesuatu yang gres dari “benda” yuang diperolehnya dari lingkungan baik dibumi maupun di langit.
Roh yang selalu mempunyai kontak dengan Tuhan dan memperoleh hidayah menemukan kebenaran dan menundukkan logika biar berjalan di atas kebaikan Islam menghormati tenaga logika mendorongnya dan membinanya supaya berjalan di atas jalan yang benar. Islam memulai training logika dengan membatasi pandangan logika itu.
Dengan demikian tenaga logika itu akan terhindar dari cengkraman hal-hal ghaib tidak bisa dijangkau oleh akal.
Islam melaksanakan training tenaga logika dengan pembuktian dan pencarian kebenaran menempuh 2 cara yaitu:
1.    Menurut penilaian logika dan fikiran.
2.    Menyulidiki aturan-aturan dalam dan mengkajinya.

Pendidikan Jasmani
Jasmani bukan hanya otot, panca indera, dan kelenjar-kelenjarnya tetapi juga potensi yang sangat energik yang muncul dari jasmani dan terungkap melalui perasaan jiwa itu secara totalitas dengan rasa, pikir dan karsanya tak lain ialah pantulan jasmani.
Islam dalam membina tubuh dan energi potensial itu memperhatikan dua hal sekaligus yaitu memperhatikan tubuh dari segi bahwa ia ialah tubuh supaya tubuh itu menemukan tujuan psikologis yang ada kaitannya.
Sabda Nabi “Tubuhmu itu mempunyai hak yang harus kau penuhi yaitu memberikan, memberi kesempatan istirahat, membersihkannya dan membinanya supaya berpengaruh dengan berolah raga, memanah, berkuda dengan tujuan menguatkan dan melatih tubuh biar tahan menderita dan berpengaruh bekerja keras.
Shalat melukiskan adanya relasi jasmani, wudhu ialah tingkah laris jasmani meskipun mempunyai makna rohaniah, maksudnya membersihkan tubuh sebelum melaksanakan shalat. Shalat itu sendiri ialah gerakan jasmani yang sekaligus diiringi oleh konsentrasi pikiran dan perasaan serta tubuh bekerjasama dalam menjaga kesucian, pikiran dan perasaan kalau tidak demikian maka rusaklah shalat.
Rohani, logika dan jasmani ialah jaringan-jaringan yang luas dan komplek saling berafiliasi sekaligus saling bertentangan, perasaan takut perasaan ingin, perasaan cinta dengan perasaan benci, percaya pada yang sanggup dijangkau indra dan percaya kepada yang tidak sanggup dijangkau indra dan sebagainya, semuanya itu merupakan jaringan-jaringan pada daerah yang berbeda dan bertentangan, namun di samping berlawanan dan bertentangan ia juga mempunyai kegunaan dalam membawa insan kedalam kehidupan, untuk memperkuat bangunan insan itu seluruhnya dan terus berkembang.
D.    Perbedaan Pendidikan Islam dan pendidikan non Islam
    Pendidikan Islam ialah merupakan kepingan dari pendidikan Islam, dimana tujuan utamanya ialah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia bisa mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai pengetahuan agama,  sedangkan pendidikan umum ialah suatu kepingan pendidikan dimana tujuannya umum ialah suatu kepingan pendidikan dimana tujuannya berbeda dengan pendidikan Islam yaitu membina dan mendasari dengan ilmu-ilmu umum untuk kesenjangan dan kemaslahatan insan di dunia.
    Model pendidikan Islam yang berorentasi kepada pola pikir bahwa nilai-nilai usang yang konservatif dan ascetic yang harus dilestarikan dalam sosok seorang muslim. Sedangkan model pendidikan non Islam berorientasi pada pola pikir untuk menatap zaman yang berikutnya dan menjawab tantangan zaman.
    Kurikulum pendidikan Islam tetap terpelihjara pada prinsip keseimbangan dan kesatuan budbahasa orisinil yang islam.

E.    Prinsip-prinsip Sistem Pendidikan Islam
Muhammad al-Faisal al-Saud menulis bahwa suatu system pendidikan yang disusun berdasarkan nilai-nilai al-Qur’an merupakan suatu system transformasi nilai-nilai al-Qur’an itu sendiri dengan jaminan bahwa karakteristik umat Islam akan terpelihara integritas dan kelurusannya.
Prinsip-prinsipnya
1.    Prinsip tauhid
Prinsip tauhid merupakan prinsip dalam pendidikan Islam dan setiap sesuatu yang disebut islami sebagai konsekuensi lagis dari prinsip tauhid sehingga akan muncul konsekuensi dalam bentuk ratifikasi yang tulus, bahwa tuhanlah satu-satunya sumber otoritas yang serba mutlak.
2.    Prinsip integrasi
Suatu prinsip integrasi yang seharusnya dianut bahwa dunia merupakan jembatan menuju kampong alam abadi sebab itu mempersiapkan insan secara utuh merupakan hal yang tidak sanggup dielakan, biar masa kehidupan duniawi benar-benar bermanfaat sebagai bekal kehidupan akhirat.
3.    Prinsip keseimbangan
Karena ada prinsip tauhid dan integrasi maka prinsip keseimbangan merupakan kemestian sehingga dalam pengembangan dan training insan tidak muncul kepincangan dan kensenggangan yaitu keseimbangan antara material dan spiritual, unsure jasmani dan rohani.
Dalam aspek lain dari keseimbangan ini ialah prinsip pengembangan dan training mansusia sebagai individu dan kemasyarakatan.


4.    Prinsip persamaan
Prinsip ini berasal dari prinsip yang pertama dan prinsip dasar perihal insan yang mempunyai kesatuan asal, tidak ada diskriminasi jenis kelamin dan sebagainya.
Menurut catatan jago sejarah, sebab prinsip persamaan yang diisyaratkan dalam pedoman Islam antara lain yakni melapungkan jalan cepatnya dakwah islam khususnya pada masyarakat dianak benun India dulu.

F.    Prinsip pendidikan seumur hidup
Prinsip ini pula ditekankan sebab Islam memang mendambakan umatnya betul-betul tidak berhenti berguru dan memulainya semenjak dini.
Sesungguhnya prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan insan dalam kaitan dengan keterbatasan insan sepanjang hidupnya dihadapkan pada tantangan dan godaan yang sanggup menjerumuskannya.

G.    Prinsip keutamaan
Prinsip keutamaan ialah inti dari segala kegiatan pendidikan dengan dengan prinsip ini ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah sekedar proses mekanik, melainkan merupakan suatu proses yang dimiliki ruh dimana segala kegiatannya diwarnai dan ditujukan kepada keutamaan-keutamaan.

DAFTAR PUSTAKA

H.M. Arifin, Prof. Kapita Selekta Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta. 1991
QUTHB, Muhammad, Sistem Pendidikan Islam, Al-Ma’arif Bandung, 1993
Azra, Azyumardi, Prof. Dr. Pendidikan Islam, Logos, Jakarta. 2000
H.M. Arifin, Prof. Perbandingan Agama, Rineka Cipta, Jakarta, 1993.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel