Makalah Ekonomi-Ketenagakerjaan Dan Penganggruan
MAKALAH EKONOMI PENGEMBANGAN
“Ketenagakerjaan Dan Penganggruan”
Disusun Oleh
Nama : Ahmad Fuadi Nigrat
NPM : 06543212
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Semester : III (Tiga)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2008/2009
“Ketenagakerjaan Dan Penganggruan”
Disusun Oleh
Nama : Ahmad Fuadi Nigrat
NPM : 06543212
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Semester : III (Tiga)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2008/2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kita ketahui bahwa tenaga kerja (sumber daya manusia) ini merupakan modal yang sangat mayoritas dalam menyukseskan kegiatan pembangunan. Dimana dilema ketenagakerjaan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Negara Indonesia yang pada alhasil perlu adanya perhatian diberbagai pihak.
Dimana pertambahan tenaga kerja ini seyogyanya harus diimbangi dengan peningkatan jumlah perjuangan atau lapangan usaha. Jika hal ini tidak terjadi, maka aka terjadi peningkatan jumlah pengangguran. Dan oleh lantaran itu perlu adanya peningkatan absorpsi angkatan kerja.
1.2 Pokok Masalah
Dalam mempelajari materi ketenagakerjaan ini terdapat beberapa tahapan atau materi yang harus diperhatikan, dan berdasarkan klarifikasi yang telah dituliskan diatas, maka terdapat permasalahan-permasalahan dalam penulisan ini yaitu:
a. Kesempatan kerja
b. Hubungan jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran.
c. Usaha peningkatan mutu tenaga kerja
d. Pengangguran.
e. Dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi masyarakat
f. Dan cara-cara mengatasi pengangguran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesempatan Kerja.
Kesempatan kerja yaitu tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Dimana kesempatan kerja itu dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi: “tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Disini dijelaskan bahwa pemerintah indonisia bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja. Pemerintah berusaha untuk membuat lapangan kerja bagi anggota masyarakat lantaran hal ini barhubungan dengan perjuangan masyarakat untuk menerima penghasilan.
2.2 Hubungan jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran.
Jumlah penduduk yaitu banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah Negara. Penduduk suatu Negara sanggup dibagi dalam 2 kelompok, yakni kelompok penduduk usia kerja (tenaga kerja) dan kelompok penduduk bukan usia kerja.
Kesempatan kerja dan pengangguran bekerjasama bersahabat dengan tersedianya lapangan kerja kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu negera, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil tingkat pengangguran.
2.3 Usaha peningkatan mutu tenaga kerja.
Permasalahan pengangguran tidak hanya sanggup diatasi oleh pemerintah, tetapi memerlukan tunjangan dari pihak lain ibarat pihak swasta (perusahaan) dan individu yang bersangkutan. Dimana masing-masing pihak perlu mengambil langkah kasatmata untuk memecahkan dilema pengangguran tersebut. Salah satunya yaitu meningkatkan mutu tenaga kerja.
Sementara itu kita ketahui bahwa umumnya tanaga kerja dipasaran berpendidikan SMU kebawah. Berarti tenaga kerja tersebut belum siap pakai. Oleh karna itu perlu ada perjuangan meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak pemerintah. Swasta (perusahaan) dan individu.
Pemerintah
Usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja antara lain yaitu mendirikan banyak sekali sentra latihan kerja. upaya ini bertujuan untuk melatih orang menjadi insan terampil, berinisiatif dan kreatif.
Pihak swasta (perusahaan)
Langkah yang diambil oleh pihak swasta yaitu pengadaan kolaborasi dengan sekolah atau kampus. Kerjasama yang sanggup dilakukan oleh pihak swasta dengan sekolah atau kampus yaitu menyediakan kesempatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik atau magang di perusahaan yang bersangkutan
Individu
Beberapa langkah yang harus diambil oleh setiap individu dalam meningkatkan mutu dirinya yaitu sebagai berikut:
1. Membekali diri dengan banyak sekali hal yang dikehendaki oleh perusahaan.
Seseorang harus membekali diri dengan banyak sekali keterampilan dan penetahuan yang diisyaratkan oleh perusahaan secara umum, ibarat keterampilan komputer, bahasa inggris.
2. Menanamkan jiwa wirausaha. Bekerja bukan berarti bergabung dengan suatu instansi atau perusahaan. Seseorang sanggup bekerja secara berdikari dengan berwirausaha. Seperti beternak ayam dan berdagang.
2.4 Pengangguran.
2.4.1 tingkat pengangguran
Pengangguran yaitu orang yang tidak memiliki pekerjaan, tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Sedangkan tingkat pengangguran yaitu selisih angkatan kerja terhadap daya serap lapangan kerja dalam kurun waktu tertentu.
Jika peningkatan jumlah angkatan kerja disuatu Negara tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, maka tingkat pengangguran dinegara tersebut tinggi.
Sebaliknya, kalau peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, maka tingkat penganggurannya akan rendah. Diindonisia berdasarkan tingkat pendidiknya, jumlah pengangguran didominasi oleh lulusan SMU kebawah (SMU, SLTP, SD, dibawah SD).
Dibawah tahun 1999, jumlah pengangguran SMU kebawah mencapai 91% dari jumlah pengangguran sebesar 6.133 orang.
2.4.2 Jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
Pengangguran sanggup dikelompokan berdasarkan factor penyebab terjadinya dan berdasarkan usang waktu kerjanya.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kita ketahui bahwa tenaga kerja (sumber daya manusia) ini merupakan modal yang sangat mayoritas dalam menyukseskan kegiatan pembangunan. Dimana dilema ketenagakerjaan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Negara Indonesia yang pada alhasil perlu adanya perhatian diberbagai pihak.
Dimana pertambahan tenaga kerja ini seyogyanya harus diimbangi dengan peningkatan jumlah perjuangan atau lapangan usaha. Jika hal ini tidak terjadi, maka aka terjadi peningkatan jumlah pengangguran. Dan oleh lantaran itu perlu adanya peningkatan absorpsi angkatan kerja.
1.2 Pokok Masalah
Dalam mempelajari materi ketenagakerjaan ini terdapat beberapa tahapan atau materi yang harus diperhatikan, dan berdasarkan klarifikasi yang telah dituliskan diatas, maka terdapat permasalahan-permasalahan dalam penulisan ini yaitu:
a. Kesempatan kerja
b. Hubungan jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran.
c. Usaha peningkatan mutu tenaga kerja
d. Pengangguran.
e. Dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi masyarakat
f. Dan cara-cara mengatasi pengangguran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesempatan Kerja.
Kesempatan kerja yaitu tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Dimana kesempatan kerja itu dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi: “tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Disini dijelaskan bahwa pemerintah indonisia bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja. Pemerintah berusaha untuk membuat lapangan kerja bagi anggota masyarakat lantaran hal ini barhubungan dengan perjuangan masyarakat untuk menerima penghasilan.
2.2 Hubungan jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran.
Jumlah penduduk yaitu banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah Negara. Penduduk suatu Negara sanggup dibagi dalam 2 kelompok, yakni kelompok penduduk usia kerja (tenaga kerja) dan kelompok penduduk bukan usia kerja.
Kesempatan kerja dan pengangguran bekerjasama bersahabat dengan tersedianya lapangan kerja kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu negera, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil tingkat pengangguran.
2.3 Usaha peningkatan mutu tenaga kerja.
Permasalahan pengangguran tidak hanya sanggup diatasi oleh pemerintah, tetapi memerlukan tunjangan dari pihak lain ibarat pihak swasta (perusahaan) dan individu yang bersangkutan. Dimana masing-masing pihak perlu mengambil langkah kasatmata untuk memecahkan dilema pengangguran tersebut. Salah satunya yaitu meningkatkan mutu tenaga kerja.
Sementara itu kita ketahui bahwa umumnya tanaga kerja dipasaran berpendidikan SMU kebawah. Berarti tenaga kerja tersebut belum siap pakai. Oleh karna itu perlu ada perjuangan meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak pemerintah. Swasta (perusahaan) dan individu.
Pemerintah
Usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja antara lain yaitu mendirikan banyak sekali sentra latihan kerja. upaya ini bertujuan untuk melatih orang menjadi insan terampil, berinisiatif dan kreatif.
Pihak swasta (perusahaan)
Langkah yang diambil oleh pihak swasta yaitu pengadaan kolaborasi dengan sekolah atau kampus. Kerjasama yang sanggup dilakukan oleh pihak swasta dengan sekolah atau kampus yaitu menyediakan kesempatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik atau magang di perusahaan yang bersangkutan
Individu
Beberapa langkah yang harus diambil oleh setiap individu dalam meningkatkan mutu dirinya yaitu sebagai berikut:
1. Membekali diri dengan banyak sekali hal yang dikehendaki oleh perusahaan.
Seseorang harus membekali diri dengan banyak sekali keterampilan dan penetahuan yang diisyaratkan oleh perusahaan secara umum, ibarat keterampilan komputer, bahasa inggris.
2. Menanamkan jiwa wirausaha. Bekerja bukan berarti bergabung dengan suatu instansi atau perusahaan. Seseorang sanggup bekerja secara berdikari dengan berwirausaha. Seperti beternak ayam dan berdagang.
2.4 Pengangguran.
2.4.1 tingkat pengangguran
Pengangguran yaitu orang yang tidak memiliki pekerjaan, tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Sedangkan tingkat pengangguran yaitu selisih angkatan kerja terhadap daya serap lapangan kerja dalam kurun waktu tertentu.
Jika peningkatan jumlah angkatan kerja disuatu Negara tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, maka tingkat pengangguran dinegara tersebut tinggi.
Sebaliknya, kalau peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, maka tingkat penganggurannya akan rendah. Diindonisia berdasarkan tingkat pendidiknya, jumlah pengangguran didominasi oleh lulusan SMU kebawah (SMU, SLTP, SD, dibawah SD).
Dibawah tahun 1999, jumlah pengangguran SMU kebawah mencapai 91% dari jumlah pengangguran sebesar 6.133 orang.
2.4.2 Jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
Pengangguran sanggup dikelompokan berdasarkan factor penyebab terjadinya dan berdasarkan usang waktu kerjanya.