Makalah Observasi Terhadap Pemukiman Kumuh

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, lantaran dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menuntaskan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memperlihatkan pemberian dalam menuntaskan makalah ini. Tidak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Masyarakat Kampung Baru Babakan, yang sudah mengizinkan kami untuk melaksanakan observasi guna penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh lantaran itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini sanggup bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.


Tangerang, Mei 2010



Penyusun





DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Maksud Dan Tujuan

C. Metode Penulisan

BAB II. PEMBAHASAN
A. Landasan Teori

B. Alternatif Pemecahan Masalah

C. Laporan Penelitian

BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kita semua menyadari bahwa kemiskinan merupakan salah satu problem sosial di Indonesia yang tidak gampang untuk diatasi. Beragam upaya dan jadwal telah dilakukan untuk mengatasi problem tersebut, tetapi masih banyak kita temui pemukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut kota. Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai pemukiman masyarakat miskin tersebut ialah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai kepingan kota yang harus disingkirkan.
Maka dari itu kami mengharapkan Pemerintah lebih memperhatikan problem ini, supaya semua lapisan masyarakat sanggup hidup lebih baik dengan lingkungan yang lebih terjaga kebersihan dan kerapihannya.

B. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui kehidupan sehari-hari masyarakat di pemukiman “Kampung Baru RT 007/03, Desa Babakan, Kab. Tangerang, Prov. Banten”.
2. Mengetahui keadaan lingkungan tempat tinggal masyarakat pemukiman “Kampung Baru RT 007/03, Desa Babakan, Kab. Tangerang, Prov. Banten”.
3. Guna memenuhi kiprah mata kuliah Character Building sebagai pengganti Ujian Akhir Semester (UAS) semester 2 Jurusan Manajemen Informatika BSI.
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Menentukan tema apa yang akan dibahas. Tema yang akan dibahas ialah “Lingkungan Dan Interaksi Sosial”.
2. Dengan cara penelitian eksklusif ke objek penelitian, yaitu pemukiman “Kampung Baru RT 007/03, Desa Babakan, Kab. Tangerang, Prov. Banten”.
3. Melakukan wawancara dengan narasumber. Lalu mengumpulkan data-data dan informasi yang diharapkan dari ketua RT setempat.
4. Mencari dan berbagi materi yang didapat melalui browsing internet yang bekerjasama dengan materi yang akan kami sampaikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Kehidupan insan tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan ialah segala sesuatu yang ada di sekitar insan yang mempengaruhi perkembangan kehidupan insan baik eksklusif maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, Bapak Ibu guru, serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga banyak sekali jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan banyak sekali macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama insan disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang
Lingkungan sosial sangat erat kaitannya dengan interaksi sosial, interaksi soaial ialah proses saling mempengaruhi dalam relasi timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan suatu kelompok, suatu kelompok dengan kelompok yang lain. Interaksi sosial sanggup disebut juga proses orang-orang yang berkomunikasi, saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Interaksi sanggup terjadi lantaran adanya kontak sosial dan komunikasi.

Syarat-syarat Terbentuknya Interaksi Sosial:
1. Kontak sosial, dibedakan menjadi 3 yaitu
• Kontak sosial antar individu dengan individu
• Kontak sosial antara individu dengan kelompok
• Kontak sosial antara kelompok dengan kelompok lain
2. Komunikasi
Komunikasi ialah cara memberikan pesan dari satu pihak ke pihak yang lain, sehingga terjadi pengertian bersama.

B. Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan problem yang sanggup dilakukan untuk mengatasinya, diantaranya :
1. Peremajaan Kota
Pendekatan konvensional yang paling terkenal ialah menggusur permukiman kumuh dan kemudian diganti oleh kegiatan perkotaan lainnya yang dianggap lebih bermartabat. Cara ibarat ini yang sering disebut pula sebagai peremajaan kota bukanlah cara yang berkelanjutan untuk menghilangkan kemiskinan dari perkotaan.
Kemiskinan dan kualitas lingkungan yang rendah ialah hal yang mesti dihilangkan tetapi tidak dengan menggusur masyarakat telah bermukim usang di lokasi tersebut. Menggusur ialah hanya sekedar memindahkan kemiskinan dari lokasi usang ke lokasi gres dan kemiskinan tidak berkurang. Bagi orang yang tergusur malahan penggusuran ini akan semakin menyulitkan kehidupan mereka lantaran mereka mesti menyesuaikan diri dengan lokasi permukimannya yang baru.
Dari artikel ihwal Kemiskinan dan Pemukiman Kumuh yang diambil dari blog Wordpress.com, di Amerika Serikat, pendekatan peremajaan kota sering digunakan pada tahun 1950 dan 1960-an. Pada dikala itu permukiman-permukiman masyarakat miskin di sentra kota digusur dan diganti dengan kegiatan perkotaan lainnya yang dianggap lebih baik. Peremajaan kota ini membuat kondisi fisik perkotaan yang lebih baik tetapi sarat dengan problem sosial. Kemiskinan hanya berpindah saja dan masyarakat miskin yang tergusur semakin sulit untuk keluar dari kemiskinan lantaran saluran mereka terhadap pekerjaan semakin sulit.
Peremajaan kota yang dilakukan pada dikala itu sering disesali oleh para jago perkotaan dikala ini lantaran mengakibatkan timbulnya problem sosial ibarat kemiskinan perkotaan yang semakin akut, gelandangan dan kriminalitas. Menyadari kesalahan yang dilakukan masa lalu, pada awal tahun 1990-an kota-kota di Amerika Serikat lebih banyak melibatkan masyarakat miskin dalam pembangunan perkotaannya dan tidak lagi menggusur mereka untuk menghilangkan kemiskinan di perkotaan.
2. Aktivitas Hijau oleh Masyarakat Miskin
Aktivitas hijau yang dilakukan oleh masyarakat dikala ini amatlah jarang dilakukan, mengingat kurangnya kepedulian masyarakat itu sendiri maupun dari pihak pemerintah selaku pendorong kegiatan tersebut. Mestinya ini perlu adanya kerjasama dari kedua belah pihak.
Seperti yang dilakukan oleh warga Kampung Baru Babakan, yang berusaha mengelola sampah yang biasanya dibuang begitu saja, menjadi salah satu sumber penghidupan mereka. Sampah-sampah ini dimanfaatkan dengan cara memisahkan sampah organic dan non organic. Walaupun dikala ini mereka gres bisa memanfaatkan sampah non organic seperti, plastik, maupun sisa-sisa karet dan kertas saja, namun mereka sudah memperlihatkan manfaat baik dalam kehidupan masyarakat kota pada umumnya, maupun masyarakat Kampung Baru Babakan sendiri.
Pemanfaatan sumber daya hayati di kali Cisadanepun menjadi salah satu pola acara hijau yang dilakukan masyarakat Kampung Baru Babakan. Mereka mencari cacing untuk menafkahi keluarganya. Ini juga menjadikan sumber penghidupan mereka.
Aktivitas hijau lainnya ialah memanfaatkan lahan yang mereka tempati sebagai budi daya ikan lele. Dengan begitu lahan menjadi bermanfaat.
3. Sosialisasi Tentang Masalah Lingkungan Sehat
Menyadari pentingnya lingkungan sehat pemerintah bukan malah memperlihatkan sosialisasi kepada warga di pemukiman kumuh, malah sering kali eksklusif memberi tindakan kepada pihak terkait dengan melaksanakan penggusuran pemukiman yang dianggap mengganggu pemandangan kota, dan merubah pemukiman kumuh tersebut menjadi bangunan-bangunan gres yang mereka anggap lebih terlihat rapi dan bersih.
Ini menjadikan sosialisasi ihwal lingkungan sehat dan higienis perlu dilakukan baik dari pihak pemerintah, maupun pihak masyarakat kota yang ingin menjadikan kota terlihat rapi dan bersih. ihwal bagaimana menjadikan lingkungan kumuh ini menjadi lingkungan yang sehat dan rapi, sehingga tidak lagi menjadi lingkungan yang kotor dan kumuh. Contohnya lewat media massa maupun elektronik dengan menayangkan iklan ihwal himbauan-himbauan bagainmana menjadikan lingkungan yang sehat dan rapi. Satu hal lagi supaya penyelesaian problem ini sanggup terselesaikan pada masyarakat, maka perlu diujicobakan pada sekelompok kecil sasaran, disempurnakan dan selanjutnya sanggup diterapkan pada masyarakat yang lebih luas
Meningkatkan pengetahuan kemudian mengubah sikap dan sikap mereka bukan kasus gampang untuk diselesaikan. Perlu adanya kerjasama kita semua. Ini juga perlu dilakukan identifikasi terhadap problem yang dihadapi supaya permasalahan tersebut sanggup terselesaikan dengan efektif dan efisien
4. Aktivitas Pelatihan & Ketrampilan
Dengan memperlihatkan pembinaan & ketrampilan kepada masyarakat miskin di pemukiman kumuh, setidaknya bisa membantu mengurangi problem pengangguran dan kemiskinan yang timbul akhir pendatang yang tidak memiliki skill dalam bekerja, maupun rendahnya pendidikan yang mereka dapat.
Program pemerintah yang sekarang sedang diupayakan ialah jadwal PNPM Mandiri. Masyarakat Kampung Baru Babakan juga ingin mencicipi jadwal pemerintah tersebut. Selain jadwal koperasi yang sudah ada, mereka juga ingin lebih mengetahui ihwal pembinaan yang mungkin nantinya diharapkan bisa menambah pengetahuan maupun skill yang menunjang pekerjaan mereka dikala ini. Seperti pengelolaan sampah, budi daya cacing, serta budi daya ikan lele.
C. Laporan Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Desa “ Kampung Baru RT 007/03 Babakan “ Cikokol – Tangerang.

2. Objek Penelitian
Narasumber :
- Bpk. Anton Solihin dan Isteri
- Bpk. Ahmad (Ketua RT)
3. Tanggal Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 30 Mei 2010.

4. Hasil Penelitian

A. LINGKUNGAN
 Lingkungan Pemukiman
Keadaan pemukiman “Kampung Baru RT. 007/03 Desa Babakan Tangerang Banten” kondisinya sangat memprihatinkan, dilihat dari bangunan, jalan umum, sarana umum, semuanya tidak memadai. Dari bangunannya sendiri, mereka memakai seng sebagai dinding dan atap. Dan posisi bangunanpun sudah miring lantaran permukaan tanah sudah tidak rata. Jalan umum masih berupa tanah merah, sehingga kalau terjadi hujan tanahnya akan berlumpur. Sarana umum ibarat tempat sampah tidak ada, sehingga warga sekitar membuang sampah di pinggir lapangan dan sampah-sampah itu balasannya menumpuk, sehingga mengakibatkan amis tidak sedap. Sarana ibarat Musholla, dan jembatan pada dikala ini sedang dalam tahap renovasi, lantaran ada sebagian bangunan yang sudah agak rapuh.

 Kehidupan Masyarakat
Ditengah kehidupan masyarakat modern dikala ini, masih banyak kehidupan yang kita lupakan dibalik kokohnya Gedung – Gedung tinggi yang berdiri. Seperti yang kami temui di “Kampung Baru RT 007/03 Babakan Cikokol Tangerang” lingkungan disana sangat berbeda dengan kondisi kehidupan masyarakat Modern dikala ini. Diatas lahan pemerintah, mereka mendirikan bangunan sebagai tempat tinggal, meski dengan materi seadanya.

Menurut Bpk. Anton yang semenjak tahun 1989 menempati pemukiman tersebut, asal mula berdirinya pemukiman di kawasan ini ialah dikarenakan orang-orang sekitar yang melihat lahan yang berupa rawa itu kurang bermanfaat maka orang-orang tersebut memanfaatkan lahan itu sebagai tempat bercocok tanam, namun usang kelamaan orang-orang tersebut mendirikan bangunan untuk mereka jadikan tempat tinggal. Lalu disusul lagi oleh orang-orang perantau yang berniat mengadu nasib di kota ini. Akhirnya satu persatu bangunan berdiri dan kian usang makin bertambah. Sampai-sampai lebih banyak didominasi warga kampung ini ialah orang-orang perantauan, ada yang dari Medan, Jawa, Garut, dan sebagainya. Mata pencaharian warga di kawasan inipun bermacam-macam, ada yang berdagang, perjuangan tempe, perjuangan tahu, perjuangan oncom, mencari cacing, dan ada juga yang beternak Lele dan Unggas. Namun lebih banyak didominasi mata pencaharian warga ialah pedagang.

Keberadaan masyarakat di kawasan ini intinya lahir sebagai akhir proses pembangunan. Perjuangan untuk bertahan hidup ditengah zaman modernisasi memaksa mereka memeras keringat untuk menafkahi keluarga dan menyekolahkan bawah umur mereka. Lihat saja kehidupan keluarga Bpk. Anton, ia ialah seorang kepala keluarga dari 3 orang anak. Dengan hanya membuka perjuangan warung kecil-kecilan namun ia berusaha sekeras mungkin untuk menyekolahkan anak-anaknya. Harapan mereka ialah supaya bawah umur mereka tidak ibarat orang tuanya, dan berharap anak mereka bisa menopang perekonomian keluarganya dengan lebih layak.

 Masalah Yang dihadapi
Mengingat lahan tersebut ialah milik pemerintah, entah berapa usang pemukiman tersebut bisa bertahan, inilah yang menjadi permasalahan mereka dikala ini, dan jikalau masyarakat tersebut berlama-lama tinggal di kawasan itu semakin banyak problem yang timbul ditengah-tengah mereka. Contohnya, problem pendidikan, kesehatan, dan problem yang timbul lantaran kesenjangan sosial yang terjadi. Rata-rata tingkat pendapatan masyarakat di wilayah kumuh sangat rendah, sementara jumlah tanggungan keluarganya cukup banyak. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya mereka harus bekerja keras, itupun adakala tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makan empat sehat, apalagi lima sempurna.

Kondisi demikian tentu saja membuat mereka rentan terhadap penyakit. Apalagi kondisi perumahan dan lingkungan yang kumuh gampang mempercepat berkembangnya bibit penyakit. Oleh lantaran itu, pengetahuan ihwal kesehatan dan lingkungan hidup ini perlu dipahami pada masyarakat yang bermukim di wilayah kumuh. Langkah pertama yang harus dilakukan ialah meningkatkan pengetahuan kemudian mengubah sikap dan perilakunya, dan perlu dilakukan identifikasi terhadap problem yang dihadapi supaya permasalahan tersebut sanggup terselesaikan dengan efektif dan efisien.

 Harapan Masyarakat
Harapan Masyarakat “Kampung Baru RT 007/03 Desa Babakan Tangerang Banten” adalah:
• Warga mengharapkan supaya pemerintah tidak menggusur areal pemukiman, dikarenakan para warga tidak memiliki tempat tinggal lain selain pemukiman tersebut.
• Warga mengharapkan apabila suatu dikala nanti kampung yang mereka tempati akan digusur, supaya diberikan surat pemberitahuan satu ahad sebelumnya.
• Warga mengharapkan adanya ganti rugi yang pantas apabila suatu dikala ada penggusuran.


B. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
 Interaksi Sosial Antar Warga
Interaksi sosial yang terjadi antar warga terjalin sangat baik, semua bisa dilihat dari kerukunan antar tetangga. Dan untuk menjaga kerukunan antar warga tersebut Ketua RT setempat memiliki beberapa program, diantaranya adalah:
 PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
 Posyandu
 Pendidikan rohani
- Pengajian hari ahad untuk para Ibu
- Pengajian setiap malam jum’at untuk para Bapak dan Remaja
 Gotong Royong
 Siskamling
 Pemilihan RT
 Interaksi Sosial Antar Warga Dengan Warga Lain
Interaksi sosial yang terjadi antar warga dengan warga lain terjalin dengan baik. Salah satu bentuk interaksi sosialnya ialah melalui turnamen-turnamen olah raga, ibarat sepak bola. Dan pada dikala ada jadwal nasional ibarat Peringatan 17 Agustus, warga sekitar dengan warga yang lain bersatu untuk memperingatinya.
 Interaksi Sosial Antar Warga Dengan Pemerintah
Interaksi sosial yang terjadi antar warga dengan pemerintah terjalin dengan baik, meski terkadang tidak semua aspirasi warga didengar. Berikut bentuk kepedulian pemerintah yang sudah terlaksana pada warga:
 Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
 Beras Miskin (Raskin)
 Beasiswa untuk anak kurang mampu
Ketua RT dikala ini sedang mengupayakan supaya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bisa direalisasikan pada daerahnya, mereka berharap bisa mengikuti jadwal tersebut guna meningkatkan perekonomian mereka nantinya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang kuat aktual pada partisipasi masyarakat di wilayah kumuh di kota Tangerang ialah pendidikan, usang tinggal di lokasi penelitian, acara komunikasi, serta tingkat pengetahuan terhadap kesehatan dan lingkungan hidup. Langkah awal yang harus dilakukan untuk mengatasi problem kesehatan dan lingkungan hidup di pemukiman kumuh ialah meningkatkan pengetahuan mereka ihwal pentingnya membuat lingkungan hidup yang bersih, kemudian mengubah sikap dan perilakunya.

Masalah sosial yang krusial untuk segera diatasi ialah problem narkoba, pelayanan kesehatan, sampah, kepadatan penduduk dan MCK, karenanya produk sosial yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut perlu segera dilakukan. Penggunaan media massa televisi merupakan media massa yang paling tepat untuk masyarakat dan dilengkapi dengan komunikasi interpersonal. Agar taktik yang disusun ini aplicable pada masyarakat maka perlu diujicobakan pada sekelompok kecil masyarakat, disempurnakan dan selanjutnya sanggup diterapkan pada msyarakat yang lebih luas.

B. Saran

Adapun saran-saran yang penyusun sampaikan sebagai berikut :
1. Pemerintah kawasan setempat, dalam hal ini kelurahan. Dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan bekerjasama dengan instansi terkait dengan materi yang bekerjasama dengan konsep simpel ihwal penyelesaian problem utama yang dihadapi masyarakat di lingkungan kumuh, khususnya ihwal pemerataan, peningkatan pengetahuan, dan kesadaran hukum.
2. Pemerintah sanggup mengupayakan rehabilitasi terhadap peningkatan dan pemanfaatan sumber daya masyarakat, sanggup dilakukan dengan pembinaan keterampilan, penyaluran tenaga kerja secara resmi atau penampungan terhadap warga-warga tuna karya.
3. Upaya dibidang penanggulangan pemukiman kumuh, dengan cara yang lebih manusiawi dan mempertimbangkan jalan keluar terbaik dan memihak kepada kepentingan masyarakat pemukiman kumuh. Penanggulangan tidak dilakukan secara brutal dengan menggusur tanpa pemberitahuan dan batas waktu yang cukup.
Demikian laporan observasi yang kami lakukan, tentu saja banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat pada makalah ini ibarat orang memukul kelapa walaupun sedikit tentu saja masih ada cikal sisanya. Demikian ungkapan yang mengandung arti bahwa tidak ada suatu apapun yang tepat di dunia ini. Maka dari itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini sanggup berkhasiat bagi para pembaca yang budiman dan apabila ada kekurangan yang tidak berkenan di hati para pembaca mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel