Artikel Pemimpin

A.    Hakikat Pemimpin
Pemimpin pada hakekatnya yaitu seseorang yg mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sikap orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan yaitu kemampuan untuk mengarahkan & mempengaruhi bawahan sehu.bungan dengan tugas-tugas yg harus dilaksanakannya. Menurut Stoner, (1988)  semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yg tersedia bagi pimpinan, akan makin besar potensi kepemimpinan yg efektif.

B.    Teori Kepemimpinan
1)    Pendekatan Sifat-sifat Kepemimpinan
Usaha yg pertama kali dilakukan oleh psikolog & peneliti untuk memahami kepemimpinan yaitu mengenai karakteristik / huruf para pemimpin yg berhasil.
Dalam mencari huruf kepemimpinan yg sanggup diukur, para peneliti menggunakan dua pendekatan, yaitu: 1) Mereka berusaha membandingkan  ciri-cri dari dua orang yg muncul sebagai pemimpin dengan huruf yg tidak demikian, & (2) mereka membandingkan ciri pemimpin yg efektif dengan huruf pemimpin yg tidak efektif.

Apabila disimpulkan karakteristik pemimpin menurut beberapa pendapat di atas, maka seorang pemimpin harus memiliki:
-    Kekuatan jasmani yg cukup
-    Kekuatan rohani yg cukup
-    Semangat untuk mencapai tujuan
-    Penuh antusias
-    Ramah & penuh perasaan
-    Jujur & adil
-    Memiliki kecakapan teknis
-    Dapat mengambil keputusan
-    Cerdas
-    Punya kecakapan mengajar
-    Penuh keyakinan
-    Punya keberanian
-    Ulet & tahan uji
-    Suka melindungi
-    Penuh inisiatif
-    Memiliki daya tarik
-    Simpatik
-    Percaya diri
-    Intelegansi tinggi
-    Waspada
-    Bergairah dalam bekerja
-    Bertanggung jawab
-    Rendah hati
-    Objektif
Tentunya sifat-sifat itu sangat ideal & mustahil semua sifat di atas dimiliki oleh seorang pemimpin, sebagian saja yg dimiliki & relevan dengan bi&g kerja yg dipimpin termasuk kategori baik.

2)    Pendekatan Perilaku
Pendekatan sikap meman&g bahwa kepemimpinan sanggup dipelajari dari tumpuan tingkah laku, & bukan dari sifat-sifat (traits) pemimpin. Alasannya sifat seseorang relatif sukar untuk diidentifikasikan.
Robert F Bales (Stoner, 1986) mengemukakan hasil penelitian, bahwa kebanyakan kelompok yg efektif mempunyai bentuk kepemimpinan terbagi (shared leadership), umpanya satu orang menjalankan fungsi tugas, & anggota lain melakukan fungsi sosial. Pembagian fungsi ini sebab seseorang perhatian akan terfokus pada satu kiprah & mengorbankan kiprah lainnya.

3)    Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional berpan&gan bahwa keefektifan kepemimpinan bergantung pada kecocokan antara pribadi, tugsa, kekuasaan, sikap & persepsi. Cukup banyak pendukung pendekatan ini, diantaranya, model Kontingen Fiedler, Model Normatif Vroom Tetton, & Teori Jalur Tujuan (The Pat Goal Theory)
a)    Model Kontingensi
Field & Chemer (1974) berbagi teori kepemimpinan yg disebut dengan leadership contingency model.
b)    Model kepemimpinan Vroom Teton
Model normatif Vroom Teton menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus memimpin dalam situasi yg bermacam-macam. Model ini mengatakan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yg sanggup efektif diterapkan dalam semua situasi.
c)    Model Jalur Tujuan
Hampir sama dengan pendekatan kontignensi, model jalur tujuan mencoba memperkirakan keefektifan kepemimpinan dalam situasi yg berbeda. Model ini dikembangkan oleh Martin G. Evans (1970) & Robert J. House (1974) Stoner, 1986 yg didasarkan atas model pengharapan, menyatakan bahwa motivasi seseorang tergantung pada harapannya akan imbalan & nilai & memusatkan pemimpin sebagai sumber imbalan.


C.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin

Menurut H. Jodeph Reitz (1981) faktor-faktor yg mempengaruhi efektivitas pemimpin meliputi: 1) kepribadian (personality) pengalaman masa kemudian & impian pemimpin,  2) impian an sikap atasan, 3) karakteristik impian & sikap bawahan, & 6) impian & sikap rekan. Faktor-faktor itu mempengaruhi pimpinan & bawahan secara timbal balik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel