Pihak Yang Berperan Pada Anak Berbakat

Berikut ulasan mengenai bahan berguru wacana Pihak Yang Berperan Pada Anak Berbakat, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar. Silahkan disimak!

1. Peran Guru

Pertama-tama guru perlu memahami diri sendiri, alasannya anak yang berguru tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang dilakukan guru, tetapi juga bagaimana guru melakukannya, guru pun perlu mempunyai pengertian wacana keterbakatan.
  1. Guru hendaknya mengusahakan suatu lingkungan berguru sesuai dengan perkembangan yang unggul dari kemampuan-kemampuan anak.
  2. Guru anak berbakat hendaknya lebih banyak menunjukkan tantangan daripada tekanan
  3. Guru anak berbakat tidak hanya memperhatikan produk atau hasil berguru siswa, tetapi lebih-lebih proses belajar.
  4. Guru anak berbakat lebih baik menunjukkan umpan balik daripada penilaian
  5. Guru anak berbakat harus menyediakan beberapa alternatif taktik belajar
  6. Guru hendaknya sanggup membuat suasana di dalam kelas yang menunjang rasa harga diri anak serta dimana anak merasa aman dan berani mengambil resiko dalam memilih pendapat dan keputusan.

2. Peran Orang Tua

Orang bau tanah memegang peranan yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak berbakat istimewa :
  1. Memahami konsep keberbakatan istimewa
  2. Perlu dipahami bahwa anak yang mempunyai potensi berbakat istimewa memerlukan dorongan psikologis maupun materil yang berbeda maka pengasuhannya diperlukan diadaptasi dengan karakteristik yang dimilikinya.
  3. Membuat komunikasi dengan pihak sekolah dalam berbagi pendidikan bagi anaknya.
  4. Mengembangkan lingkungan yang aman dalam proses pendidikan anak berbakat istimewa.

3. Masyarakat

Suatu masyarakat yang menurut pada aturan yang adil, yang memungkinkan kondisi ekonomi dan psikologis baik bagi warga negaranya, merupakan lingkungan yang aman untuk pertumbuhan kreatifitas. Terdapat sembilan faktor sosiokultural yang kreatif.
  1. Tersedianya sarana kebudayaan
  2. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan
  3. Penekanan pada “becoming” (menjadi) bukan sekedar hanya pada “being” (sekedar ada)
  4. Memberikan kesempatan bebas terhadap media kebudayaan bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi
  5. Timbulnya kebebasan sesudah pengalaman tekanan dan tindakan keras
  6. Keterbukaan terhadap kebudayaan yang berbeda, bahkan yang kontras.
  7. Toleransi dan minat terhadap pandangan yang divergen
  8. Adanya interaksi antara individu-individu yang berpengaruh
  9. Adanya insentif, penghargaan, atau hadiah

Selain itu sangat dibutuhkan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga dan sekolah dapt gotong royong mengusahakan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat, contohnya dengan memandu dan memupuk minat anak.  Perlu diadakan pertemuan terjadwal antara guru-guru yang membimbing anak berbakat dengan orangtua anak berbakat untuk gotong royong membicarakan dan mambahas masalah-masalah yang timbul berkaitan dengan keberbakatan anak.

Program-program aktivitas yang diselenggarakan oleh masyarakat bisa dimanfaatkan untuk berbagi talenta anak, misalnya: berguru musik, menari, drama, ilmu, dan sebagainya.

Sekian artikel mengenai Pihak Yang Berperan Pada Anak Berbakat, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Guru

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel