Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Anak Berbakat
Berikut ulasan mengenai materi berguru wacana Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Anak Berbakat, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar. Silahkan disimak!
1. Penerapan Kurikulum Berdiferensi
Penerapan model pendidikan siswa berbakat yang terintegrasi dalam kelas yang reguler/ normal disamping mempunyai banyak laba bagi perkembangan psikologi dan sosial anak, tetapi juga menghadapi hal yang rumit, yaitu perlunya menawarkan perhatian secara berbeda melalui “pengajaran yang diindividualisasikan” yaitu setting kelas tetapi perhatian diberikan kepada setiap individu anak.
Implikasi dari kondisi tersebut untuk penyelenggaraan siswa berbakat diharapkan penerapan kurikulum berdiferensi, yang sanggup mengakomodasi para siswa yang normal maupun yang cemerlang. Dengan demikian, kurikulum pendidikan seyogyanya sanggup mengakomodasi dimensi vertikal maupun horisontal. Secara vertikal, belum dewasa cerdas harus dimungkinkan untuk menuntaskan pendiikannya lebih cepat. Secara horisontal, disediakan kegiatan pengayaan dimana siswa cemerlang dimungkinkan untuk mendapat materi tambahan, baik dengan tugas-tugas maupun sumber-sumber berguru tambahan.
Menurut Conny S ada beberapa materi yang harus menjadi landasan utama dalam membuatkan kurikulum berdiferensi yang berkenaan dengan materi, keterampilan, pengembangan pikiran, dan perilaku yang harus dicapai.
Mengenai materi, isi kurikulum harus mempusatkan dan mengkoordinasi ide dan dilema serta tema yang lebih luas, rumit dan mendalam, yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan secara melintang dengan sistem pemikiran.
a. Keterampilan Mental
b. Penerapan berfikir produktif
c. Pengembangan sikap
2. Penciptaan Lingkungan yang Kondusif
Penyelenggaraan pendidikan anak berbakat perlu didukung oleh penciptaan lingkungan berguru yang kondusif, yang memfasilitasi dn menawarkan peluang-peluang bagi anak dalam membuatkan potensinya. Gallagher mengemukakan beberapa hal yang terkait dengan upaya membuat lingkungan berguru yang aman bagi anak barbakat, yaitu:
3. Penempatan guru yang kualified
Salah satu faktor yang sangat berarti bagi keberhasilan penyelengara pendidikan anak berbakat yaitu guru. Guru yang dipandang cocok bagi pendidikan anak berbakat, yaitu yang mempunyai karakeristik sebagai berikut:
Sekian artikel mengenai Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Anak Berbakat, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Guru
1. Penerapan Kurikulum Berdiferensi
Penerapan model pendidikan siswa berbakat yang terintegrasi dalam kelas yang reguler/ normal disamping mempunyai banyak laba bagi perkembangan psikologi dan sosial anak, tetapi juga menghadapi hal yang rumit, yaitu perlunya menawarkan perhatian secara berbeda melalui “pengajaran yang diindividualisasikan” yaitu setting kelas tetapi perhatian diberikan kepada setiap individu anak.
Implikasi dari kondisi tersebut untuk penyelenggaraan siswa berbakat diharapkan penerapan kurikulum berdiferensi, yang sanggup mengakomodasi para siswa yang normal maupun yang cemerlang. Dengan demikian, kurikulum pendidikan seyogyanya sanggup mengakomodasi dimensi vertikal maupun horisontal. Secara vertikal, belum dewasa cerdas harus dimungkinkan untuk menuntaskan pendiikannya lebih cepat. Secara horisontal, disediakan kegiatan pengayaan dimana siswa cemerlang dimungkinkan untuk mendapat materi tambahan, baik dengan tugas-tugas maupun sumber-sumber berguru tambahan.
Menurut Conny S ada beberapa materi yang harus menjadi landasan utama dalam membuatkan kurikulum berdiferensi yang berkenaan dengan materi, keterampilan, pengembangan pikiran, dan perilaku yang harus dicapai.
Mengenai materi, isi kurikulum harus mempusatkan dan mengkoordinasi ide dan dilema serta tema yang lebih luas, rumit dan mendalam, yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan secara melintang dengan sistem pemikiran.
a. Keterampilan Mental
- Pengembangan kurikulum harus menawarkan pengalaman berguru sehingga anak mempunyai pikiran yang terorganisasikan. Caranya ialah dengan memasukan konsep generalisasi, prinsip dan teori yang berarti, yang berkaitan dengan maslah kasatmata yang menarik bagi dirinya ke dalam proses berfikir.
- Pengembangan kurikulm harus menampilkan ide dan teori masa lalu, masa yang akan tiba serta masa sekarang untuk memperluas pemahaman yang lebih mendalam terhadap banyak sekali sistem dan nilai, sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif dan afektif yang lebih tinggi.
- Pengembangan kurikulum harus menerapkan pengetahuan pada tingkat ganda dan pengertian dalam banyak sekali situasi dan kejadian secara beragam. Memperluas cara berfikir, mencari tanggapan terhadap banyak sekali kejadian harus diselenggarakan dalam pengalaman belajar.
- Pengembangan kurikulum harus menawarkan kesempatan untuk memperoleh dan menerapkan berguru secara mendasar.
- Kondisi lingkungan harus menumbuhkan pandangan gres turunan orisinal terhadap banyak sekali masalah.
- Kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dijabarkan dari disiplin yang satu ke bidang lain harus diadakan dalam banyak sekali situasi berguru dengan banyak sekali kemungkinan yang terbuka.
b. Penerapan berfikir produktif
- Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengkonseptualkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan ke dalam bentuk inovatif dengan perspektif bermakna dalam banyak sekali mata pelajaran. Guru harus mempersiapkan materi pemerkaya akseptor didik.
- Pengembangan keterampilan banyak sekali bentuk berkomunikasi.
c. Pengembangan sikap
- Kesempatan menjelajah rintisan ilmu pengetahuan dengan kemungkinan menyatakan pendapatnya melalui banyak sekali media.
- Kesempatan pengembangan metode dan keterampilan musyawarah serta konsesus terhadap perbedaan, klasifikasi dilema melalui banyak sekali kemungkinan.
- Memahami peranan persepsi dalam penafsiran info dan cara pengembangan pendapat langsung serta pernyataannya dalam hal-hal yang dalam kegiatan khusus harus diberikan peluang untuk ditumbuhkan.
2. Penciptaan Lingkungan yang Kondusif
Penyelenggaraan pendidikan anak berbakat perlu didukung oleh penciptaan lingkungan berguru yang kondusif, yang memfasilitasi dn menawarkan peluang-peluang bagi anak dalam membuatkan potensinya. Gallagher mengemukakan beberapa hal yang terkait dengan upaya membuat lingkungan berguru yang aman bagi anak barbakat, yaitu:
- Memberikan kegiatan pengayaan
- Menugaskan “guru konsultan”
- Menyediakan ruang sumber
- Menggunakan mentor
- Memberikan latihan kepada anak untuk melaksanakan studi mandiri
- Menyediakan kelas-kelas khusus terhadap minat siswa
3. Penempatan guru yang kualified
Salah satu faktor yang sangat berarti bagi keberhasilan penyelengara pendidikan anak berbakat yaitu guru. Guru yang dipandang cocok bagi pendidikan anak berbakat, yaitu yang mempunyai karakeristik sebagai berikut:
- Memiliki kemampuan berfikir logis, rasional dan produktif
- Memiliki kreativitas yang tinggi
- Memiliki pengalaman berguru yang bermakna
- Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik verbal maupun tulis
- Memiliki pemahaman konsep wacana kebermaknaan
- Memiliki keterampilan dalam menerapkan banyak sekali metode pembelajaran secara efektif
- Memiliki wawasan yang luas wacana banyak sekali aspek kehidupan, terutama yang terkait dengan materi-materi yang diajarkan kepada anak
- Memiliki janji yang berpengaruh terhadap kiprah yang diembannya
- Memiliki kemampuan untuk membuatkan dan mengevaluasi kegiatan pendidikan anak berbakat
- Memiliki pemahaman wacana kurikulum berdiferensi dan langkah-langkah pengembangannya
- Memiliki pemahaman wacana konsep bimbingandan bisa menerapkannya
- Menguasai teknologi inforasi yang menunjang tugasnya dalam mengajar anak berbakat.
Sekian artikel mengenai Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Anak Berbakat, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Guru