Prinsip Prinsip Bimbingan Konseling Di Sd
Berikut ulasan mengenai Prinsip Prinsip Bimbingan Konseling di SD, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar. Silahkan disimak!
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang dipakai sebagai anutan pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
a. Sikap dan tingkah laris seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adakah unik dan khas. Keunikan ini memperlihatkan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan ialah memperhatikan keunikan, perilaku dan tingkah laris seseorang, dalam memperlihatkan layanan perlu memakai cara-cara yang sesuai atau tepat.
b. Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai banyak sekali kebutuhan. Oleh karenanya dalam memperlihatkan bimbingan supaya sanggup efektif perlu menentukan teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan dan banyak sekali kebutuhan individu.
c. Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu derma yang pada jadinya orang yang dibantu bisa menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
d. Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai bayak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.
e. Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata dilema yang timbul tidak sanggup diselesaikan oleh sekolah (petugas bimbingan). Untuk menangani dilema tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau forum lain yang lebih ahli.
f. Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
g. Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
h. Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan kegiatan pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan alasannya perjuangan bimbingan mempunyai kiprah untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
i. Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang petugas yang benar-benar mempunyai keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas lain yang terlibat.
j. Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan bimbingan. Prinsip ini sebagai tahap penilaian dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering dilupakan. Padahal sebetulnya tahap penilaian sangat penting artinya, di samping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan kegiatan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).
Sekian artikel dari mengenai Prinsip Prinsip Bimbingan Konseling di SD, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Bimbingan Konseling
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang dipakai sebagai anutan pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
a. Sikap dan tingkah laris seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adakah unik dan khas. Keunikan ini memperlihatkan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan ialah memperhatikan keunikan, perilaku dan tingkah laris seseorang, dalam memperlihatkan layanan perlu memakai cara-cara yang sesuai atau tepat.
b. Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai banyak sekali kebutuhan. Oleh karenanya dalam memperlihatkan bimbingan supaya sanggup efektif perlu menentukan teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan dan banyak sekali kebutuhan individu.
c. Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu derma yang pada jadinya orang yang dibantu bisa menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
d. Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai bayak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.
e. Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata dilema yang timbul tidak sanggup diselesaikan oleh sekolah (petugas bimbingan). Untuk menangani dilema tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau forum lain yang lebih ahli.
f. Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
g. Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
h. Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan kegiatan pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan alasannya perjuangan bimbingan mempunyai kiprah untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
i. Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang petugas yang benar-benar mempunyai keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas lain yang terlibat.
j. Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan bimbingan. Prinsip ini sebagai tahap penilaian dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering dilupakan. Padahal sebetulnya tahap penilaian sangat penting artinya, di samping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan kegiatan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).
Sekian artikel dari mengenai Prinsip Prinsip Bimbingan Konseling di SD, yang sanggup kalian jadikan pola untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Bimbingan Konseling